Hari ini aku melihat acara investigasi di TV-One tentang beras pandan wangi oplosan. Ada pandan wangi yang dioplos setengah, artinya setengah beras pandan wangi asli dan setengah beras pandan wangi jadi-jadian, ada juga yang lebih parah yaitu beras pandan wangi 100% oplosan artinya seluruhnya dibuat seperti beras pandan wangi asli dengan dicampur bahan pewarna dan pewangi.
Yang membuat aku gregetan saat nonton itu bukan karna informasinya, tapi cara si pelaku menjelaskan itu sepertinya suatu pengajaran tentang cara-cara mengoplos beras dan menjadikannya seperti beras asli dengan tambahan bahan pewarna dan pewangi dengan tidak ketinggalan diceritakan juga alat-alat apa yang diperlukan. Masya Allah...
Aku tidak habis fikir, sebenernya apa ya yang ingin dipesankan pada acara itu. Apakah menyajikan informasi agar masyarakat tidak mengkonsumsi beras pandan wangi oplosan ataukah mengajarkan "begini loh cara mengoplos beras abal-abal agar tampak seperti pandan wangi asli, ini cara-caranya dan alat-alatnya. Na'udzubillah min dzalik." Aku bingung, apa tidak ada sensor atas itu ya? apakah memang informasi itu perlu untuk disajikan? trus apa manfaatnya?
Aku tidak akan melanjutkan pembahasan tentang keterheran-herananku dan ke-gregetanku melihat acara itu. Hanya ada harapan semoga stasiun TV tersebut mensensor hal-hal yang tidak penting yang bisa mengundang orang lain untuk ikut melakukan kejahatan itu karena "diajari oleh TV" dan untungnya yang sangat menjanjikan. Na'udzubillah mindzalik.
Beras yang nota bene makanan pokok yang dimakan setiap hari dengan jumlah yang cukup banyak dan kuantitas yang banyak pula (3 kali sehari) berpengaruh sangat besar terhadap tubuh masyarakat Indonesia. Berikut ini pembahasan seorang dokter yang ditanyangkan di acara tersebut yang menerangkan tentang akibat memakan beras oplosan yang di dalamnya terdapat bahan pewarna dan perasa:
Efek jangka pendek:
- efek keracunan,
- diare,
- muntah-muntah
Efek jangka panjang:
- Efek kronis
- efek karsinogenik menyebabkan kangker
- rusaknya hati karena zat pewarna
- dan efek akut lainnya yang disebabkan bahan kimia dalam jangka panjang
Berikut juga cara membedakan beras yang baik dan beras oplosan:
1. perhatikan warna beras, jangan terlalu putih sekali. Beras yang diberi warna akan tampak putih sekali.
2. perhatikan bentuk beras, bentuk beras harus sama rata jangan ada yang beda2 kalo beda2 berarti kemungkinan besar beras tersebut beras oplosan
3. saat di cuci, perhatikan airnya. Kalau airnya keruh putih tulang berarti itu beras asli tapi kalau saat dicuci beras itu airnya jernih, itu berarti beras yang sudah di oplos atau ditambahkan bahan2 pengawet dan pewangi beras.
Semoga Allah menyadarkan mereka yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dengan mendzalimi orang lain, semoga stasiun TV tersebut merubah cara pemberitaanya dan semoga Allah selamatkan kita dari bahaya-bahaya mereka dan melindungi kita dari kejahatan orang-orang yang jahat. amin.
/>
Yang membuat aku gregetan saat nonton itu bukan karna informasinya, tapi cara si pelaku menjelaskan itu sepertinya suatu pengajaran tentang cara-cara mengoplos beras dan menjadikannya seperti beras asli dengan tambahan bahan pewarna dan pewangi dengan tidak ketinggalan diceritakan juga alat-alat apa yang diperlukan. Masya Allah...
Aku tidak habis fikir, sebenernya apa ya yang ingin dipesankan pada acara itu. Apakah menyajikan informasi agar masyarakat tidak mengkonsumsi beras pandan wangi oplosan ataukah mengajarkan "begini loh cara mengoplos beras abal-abal agar tampak seperti pandan wangi asli, ini cara-caranya dan alat-alatnya. Na'udzubillah min dzalik." Aku bingung, apa tidak ada sensor atas itu ya? apakah memang informasi itu perlu untuk disajikan? trus apa manfaatnya?
Aku tidak akan melanjutkan pembahasan tentang keterheran-herananku dan ke-gregetanku melihat acara itu. Hanya ada harapan semoga stasiun TV tersebut mensensor hal-hal yang tidak penting yang bisa mengundang orang lain untuk ikut melakukan kejahatan itu karena "diajari oleh TV" dan untungnya yang sangat menjanjikan. Na'udzubillah mindzalik.
Beras yang nota bene makanan pokok yang dimakan setiap hari dengan jumlah yang cukup banyak dan kuantitas yang banyak pula (3 kali sehari) berpengaruh sangat besar terhadap tubuh masyarakat Indonesia. Berikut ini pembahasan seorang dokter yang ditanyangkan di acara tersebut yang menerangkan tentang akibat memakan beras oplosan yang di dalamnya terdapat bahan pewarna dan perasa:
Efek jangka pendek:
- efek keracunan,
- diare,
- muntah-muntah
Efek jangka panjang:
- Efek kronis
- efek karsinogenik menyebabkan kangker
- rusaknya hati karena zat pewarna
- dan efek akut lainnya yang disebabkan bahan kimia dalam jangka panjang
Berikut juga cara membedakan beras yang baik dan beras oplosan:
1. perhatikan warna beras, jangan terlalu putih sekali. Beras yang diberi warna akan tampak putih sekali.
2. perhatikan bentuk beras, bentuk beras harus sama rata jangan ada yang beda2 kalo beda2 berarti kemungkinan besar beras tersebut beras oplosan
3. saat di cuci, perhatikan airnya. Kalau airnya keruh putih tulang berarti itu beras asli tapi kalau saat dicuci beras itu airnya jernih, itu berarti beras yang sudah di oplos atau ditambahkan bahan2 pengawet dan pewangi beras.
Semoga Allah menyadarkan mereka yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dengan mendzalimi orang lain, semoga stasiun TV tersebut merubah cara pemberitaanya dan semoga Allah selamatkan kita dari bahaya-bahaya mereka dan melindungi kita dari kejahatan orang-orang yang jahat. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda di blog ini. :)
-- Admin Dourbest2day.blogspot.com --