10.13.2008

Kiamat Tidak Akan Terjadi Sebelum...

Tulisan ini lanjutan dari huru hara hari kiamat dan tanda-tanda kiamat aku punya keinginan untuk menulis ulang seluruh hadis yang ada di buku Huru-Hara Hari Kiamat karya Ibnu Katsir tapi hanya mengumpulkan hadis-hadis yang di depannya ada kata-kata "Kiamat Takkan Terjadi sebelum.....", kenapa tidak menulis semuanya? karena pertama, aku emang pengen itu dan yang kedua, hadis di sana tuh buanyak sekali, kalau mau tau semua hadis tentang kiamat, lebih baik langsung beli bukunya aja hehe. ini dia sampulnya seperti ini:



Perhatikanlah tanda-tandanya, apakah kiamat sudah dekat?

Albukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu sabda Nabi Shallallah 'Alayhi Wasallam,
"Kiamat takkan terjadi sebelum kamu sekalian memerangi suatu bangsa yang sandal mereka (terbuat dari) rambut, dan sebelum kamu memerangi bangsa Turki, yang bermata kecil, bermuka merah, berhidung pesek, wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa. Dan kamu dapati sebaik-baik manusia ialah orang yang (asalnya) paling membenci perkara (agama) ini, namun akhirnya dia memasukinya. Dan menusia itu serupa dengan tambang. Orang yang terbaik di masa jahiliyyah adalah yang terbaik di masa Islam. Dan pasti datang kepada seseorang dari kamu sekalian suatu zaman, di mana andaikan dia bisa melihat aku, tentu itu lebih dia sukai daripada memiliki (keluarga dan harta) seperti keluarga dan harta yang telah dimilikinya. [H.R Al-Bukhari 56, Kitab Al-Jihad 95-Bab Qital At-Turk hadis no 2927-2928].

Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwa Nabi Shallallah 'Alayhi wasallam bersabda,
"Kiamat takkan tejadi sebelum kamu sekalian memerangi kaum Hur dan Karman dari bangsa Ajam yang bermuka merah dan berhidung pesek. Wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa. Sandal mereka (terbuat dari) rambut"

Imam Al-Bukhari meriwayatkan, bahwa perawi hadis ini (Sa'id bin Al-Musayyab) berkata, Abu Hurairah Radiallahu Anhu mengabarkan kepadaku, bahwa Rasulullah Sallallah Alayhi Wasallah bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum munculnya api dari Tanah Hijaz yang menyinari leher-leher unta di Bushra." (H.R Al-Bukhari 92. Kitab Al-Fitan. 24-Bab Khuruj An-Nar, Hadis no 7118 dan diriwayatkan pula oleh Muslim. 52. Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa'ah. 14 Bab La Taqum As-Sa'atu Hatta Takhruja Narun Min Ardhi Al-HIjaz.

Ahmad dari Anas Radhiallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallah 'Aalayhi Wasallam, beliau bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum manusia bermegah-megah dalam (membangun) masjid-masjid."

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Pernah saya mendengar Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Tidak akan terjadi kiamat sehingga seseorang melewati kuburan orang lain. Lalu dia berkata, "Andaikan aku menggantikan tempatnya."

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, Pernah saya mendengar Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Takkan terjadi Kiamat sehingga pantat wanita Daus bergoyang-goyang di sekeliling Dzul Khalashah." (H.R Muslim 8/182, dari jalur Abdur Razzaq dengan sanad ini. Cet. Al-Astanah dan diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari 13/66 dari Abul Yaman dan oleh Ahmad dalam Musnadnya no. 7663 Ibnu Atsir mengatakan, "Yang dimaksud di sini ialah bahwa Kiamat takkan terjadi sehingga kabilah Daus murtad dar Islam, lalu para wanita mereka menari berputar-putar mengelilingi Dzul Khalashah sambil menari menggoyang-goyangkan pantat mereka, seperti yang dulu mereka lakukan di jaman Jahiliyyah.

Dzul Khalasah adalah berhala kabilah Daus yang mereka sembah semasa Jahiliyyah.

Sedangkan riwayat Muslim dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Takkan terjadi Kiamat sebelum lembah Efrat menyingkapkan sebuah gunung emang yang menyebabkan peperangan di antara sesama manusia yang memperebutkannya. Dari setiap 100 orang akan terbunuh 99. Dan setiap orang dari mereka berkata, "Barangkali akulah yang akan selamat,"

Al-bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu ‘Anhu, sabda Rasulullah Sallallah ‘Alayhi Wasallam, “ Takkan terjadi kiamat sehingga ada dua pasukan besar berperang. Pertempuran terjadi diantara keduanya demikian sengitnya, padahal pengakuan masing-masing sama. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dibangkitkannya dajjal-dajjal pendusta, hampir ada 30 orang jumlahnya, masing-masing mengaku dirinya utusan Allah. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa bumi, waktu berlalu cepat, huru-hara merajalela dan banyak terjadi kerusuhan, yaitu pembunuhan. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum harta kalian melimpah ruah sehingga membuat pusing pemilik harta karena kesulitan mencari siapa yang akan menerima sedekahnya. Sampai-sampai dia menawarkannya, maka orang yang ditawari berkata, “Aku tidak membutuhkannya”. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum manusia berlomba membangun gedung-gedung tinggi. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum seorang melewati kuburan orang lain lalu dia berkata “Andaikan aku menggantikan tempatnya”. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit disaksikan manusia, maka mereka semua beriman, tapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman, ataupun berbuat baik selagi telah beriman. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala dua orang lelaki sudah merentangkan kain di antara keduanya. Namun belum sempat berjual beli ataupun melipatnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seorang lelaki pulang dengan membawa susu untanya, tetapi belum sempat mencicipinya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sedang melepa kolamnya, namun belum sempat mengisi air ke dalamnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sudah mengangkat makanan ke mulutnya, tetapi belum sempat memakannya.”

Muslim bin Hajjaj dari Abu Hurairah Radiallahu 'Anhu meriwayatkan, sabda Rasulullah Shallallah 'Alayhi Wasallam,
"Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di Al-A'maq atau di Dabiq [nama dua tempat di Syria dekat kota Halab (Alepo)]. Lalu mereka diserbu oleh balatentara dari Madinah, yang merupakan penduduk dunia yang terbaik waktu itu. Apabila mereka telah berbaris rapih, maka berkatalah orang-orang Romawi:"Biarkan kami berperang melawan orang-orang yang telah menawan orang-orang kami." Jawab kaum Muslimin, "Demi Allah, kami takkan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami." Maka kaum muslimin pun menyerbu mereka, lalu ada sepertiganya yang mundur. Mereka takkan diterima taubatnya oleh Allah selama-lamanya. Ada sepertiga lain yang terbunuh, mereka adalah para syuhada' yang terbaik di sisi Allah. Sedang sepertiga lainnya mendapat kemenangan. Mereka takkan mendapat bencana selama-lamanya. Merekalah yang dapat menaklukkan Konstantinopel. Namun ketika mereka membagi-bagi harta rampasan perang, sementara pedang-pedang mereka digantungkan di pohon zaitun, tiba-tiba setan berteriak kepada mereka, bahwa dajjal telah membokong, menyerang keluarga mereka. Oleh karena itu mereka pun keluar, padahal semua itu tidak benar. Lalu tatkala mereka memasuki negeri Syam, ternyata dajjal telah keluar (pergi). Syahdan, tatkala mereka bersiap-siap untuk berperang dan merapikan barisan, tiba-tiba dikumandangkan iqamatus-shalat. Maka turunlah Nabi 'Isa bin Maryam, lalu mengimami mereka. Apabila musuh Allah itu melihat Nabi 'Isa, maka dia meleleh seperti lelehnya garam dalam air. Andaikan dia dibiarkan, tentu akan benar-benar meleleh sampai mati. Akan tetapi Allah memmbunuh dia dengan tangan Nabi 'Isa. Lalu Nabi Allah itu memperlihatkan kepada kaum muslimin darah dajjal pada tembok yang dipegangnya."

Muslim Meriwayatkan: Al-Mustaurid Al-Quraisyi berkata di hadapan 'Amr bin 'Ash, "Pernah saya mendengar Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Kiamat takkan terjadi di kala orang-orang Romawi merupakan bangsa yang terbanyak."
'Amr kepada Al-Mustaurid berkata, "Berhati-hatilah tentang apa yang akan kamu katakan itu!"
Al-Mustaurid menjawab, "Aku hanya mengatakan apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam."

Dalam Shahih Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum dibangkitkannya para dajjal, yakni para pendusta (yang jumlahnya) hampir tiga puluh orang. Masing-masing mengaku dirinya utusan Allah..." (H.R Muslim, 52, Kitab Al-Fitan, 18, Bab La Taqumus Sa'atu Hatta Yamurra no. 157. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari, 92, Kitab Al-Fitan no.7121 (lihat:Fath Al-Bari). Dan ada pula hadis serupa yang panjang, diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum dibangkitkannya para dajjal, yakni para pendusta (yang jumlahnya) mendekati tiga puluh orang. Masing-masing mengaku dirinya utusan Allah."

Imam Ahmad meriwayatkan: Aku diceritai Tsa'labah bin 'Ibad Al-'Abdi, seorang lelaki dari Bashrah, dia berkata, Pada suatu hari aku menyaksikan khutbah Samurah. Dalam khutbahnya itu dia menyampaikan sebuah hadis mengenai shalat gerhana matahari, bahwasanya setelah melakukan shalat tersebut Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam berkhutbah, di mana beliau katakan:
"Demi Allah, Kiamat takkan terjadi sebelum munculnya tiga puluh orang (pendusta), dimana yang terakhir adalah si Picak Dajjal. Matanya yang kiri terhapus seperti mata Abu Yahya. dan bahwasanya kapan dia muncul -atau beliau katakan:kapan saja dia muncul- maka sesungguhnya dia pasti akan mengaku dirinya Allah. Barangsiapa beriman kepadanya, mempercayai dan mengikutinya, maka amal shaleh yang telah dilakukan tidak bermanfaat baginya. Sedangkan barangsiapa mengingkari dan mendustakannya, maka dia takkan dihukum atas perbuatan apapun yang dilakukannya, -menurut Al-Hasan: atas perbuatan apapun yang telah dilakukannya di masa lalu-. Ketahuilah sesungguhnya Dajjal akan menjelajahi seluruh bumi selain Tanah Haram dan Baitul Maqdis. Dan sesungguhnya orang-orang yang mukmin akan dikepung di Baitul Maqdis dan digoncangkan dengan goncangan hebat. Kemudian Allah membinasakan dajjal, sampai reruntuhan dinding dan batang pohon-pohon benar-benar akan memanggil, "Hai orang Mukmin, inilah orang Yahudi," dan dia berkata pula "Inilah orang kafir," lalu dia katakan, "Bunuh dia!" Tetapi ini semua takkan terjadi sebelum kamu melihat bagaimana masalah bertumpuk dalam dirimu, kemudian kamu saling bertanya sesama kamu, "Apakah Nabimu pernah menyebutkan padamu sesuatu di antara masalah-masalah ini?" Juga sebelum ada beberapa gunung yang bergeser dari tempatnya."

Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu, sabda Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam,
"Kiamat takkan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum muslimin, sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu dan pohon itu: "Hai muslim, hai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah dia, "Kecuali pohon Gharqad, karena dia adalah pohon Yahudi."
Gharqad adalah nama pohon tingginya antara satu sampai tiga meter. Batang dan kulitnya berwarna putih.

Diriwayatkan dari Qatadah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya:
"Kiamat takkan terjadi sehingga tidak ada lagi orang yang berhaji di Baitullah ini."

Hadis diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan para penyusun kitab-kitab Sunan, dari Abu Syarihah HUdzaifah bin Usaid, bahwa Rasulullah Sallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: Terbitnya matahari dari barat, asap, binatang melata, munculnya Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Isa bin Maryam, Dajjal, tiga kali gempa, sekali di barat, sekali di timur dan sekali lagi di Jazirah Arab, api yang keluar dari sebuah jurang di Aden, yang menggiring manusia -atau mengumpulkan manusia-. Api itu menginap bersama mereka di malam hari, dan tetap menyala saat mereka tidur di siang hari."

Al-Bukhari meriwayatkan, bahwa perawi hadis ini berkata, Kami diceritai oleh Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu sabda Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam,
"Kiamat takkan terjadi sebelum matahari (terbit dari barat), maka berimanlah seluruh penduduk bumi. Tetapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman."

Al-Bukhari meriwayatkan pula dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu sabda Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam,
"Ada tiga kejadian yang apabila telah terjadi, maka iman seseorang tidak berguna lagi bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman, atau (belum) melakukan kebaikan dalam masa imannya, yaitu: terbitnya matahari dari barat, munculnya asap dan binatang melata dari dalam bumi."

Hadis dari Abu Syarihah Hudzaifah bin Usaid Radhiallahu 'Anhu, Rasulullah Sallallah 'Alayhi wa Sallam bersabda,
"Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: terbitnya matahari dari barat, asap, binatang melata, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Isa bin Maryam, Dajjal, tiga kali gempa, sekali di barat, sekali di timur dan sekali lagi di Jazirah Arab, keluarnya api dari suatu jurang di Aden yang menggiring manusia -atau mengumpulkan manusia-. Api itu menginap bersama mereka di malam hari, dan tetap menyala saat mereka tidur di siang hari."

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallah 'Aalayhi wa Sallam,
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum manusia berlomba-lomba meninggikan gedung-gedung. Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada dua golongan besar berperang hebat, padahal keyakinan keduanya sama. Kiamat tidak akan terjadi sebelum dicabutnya ilmu, banyak gempa, waktu (terasa) saling berdekatan, banyak huru-hara dan banyak pembunuhan. Kiamat tidak akan terjadi sebelum munculnya dajjal-dajjal pendusta hampir tiga puluh orang banyaknya, masing-masing mengaku dirinya utusan Allah. Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada seorang lelaki melewati kuburan orang lain lalu berkata, "Alangkah baiknya andaikan aku menempati tempatmu." Kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Apabila ia telah terbit dan diketahui orang banyak, maka mereka pun beriman semuanya. Tapi waktu itu iman seseorang tidak berguna lagi bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman, atau (belum) berbuat baik dalam masa imannya. Kiamat tidak akan terjadi sebelum harta melimpah ruah di tengah kamu, sampai pemilik harta kebingungan, karena tidak ada orang yang mau menerima (sedekah)nya.

Dari Abu Hurairah, Abu Buraidah, Abi Bakrah dan lainnya Radhiallahu 'Anhum,
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kamu memerangi bangsa Turki berwajah lebar dan berhidung pesek. Wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa. Mereka bersandalkan rambut."

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan dari Anas Radhiallahu 'Anhu, sabda Rasulullah Shallallah 'Alayhi wa Sallam,
"Sesungguhnya di antara syarat-syarat terjadinya Kiamat ialah jika ilmu telah dicabut, kebodohan merajalela, perzinahan tersebar luas, khamer diminum, kaum lelaki hilang (berkurang), tinggal kaum wanita saja, sehingga lima puluh wanita menjadi tanggungan seorang lelaki."

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, sabda Rasulullah Sallallah ‘Alayhi wa Sallam,
“Kiamat tidak akan terjadi sebelum pantat perempuan-perempuan Daus bergoyang-goyang (menari) di sekeliling Dzul Khalashah, berhala kabilah Daus yang dulu mereka sembah di zaman jahiliyyah.”

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum tiap-tiap kabilah dipimpin oleh orang-orang yang hina diantara mereka.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu sabda Rasulullah Shallallah ‘Alayhi Wasallam,
“Kiamat tidak akan terjadi sebelum waktu (terasa) saling berdekatan, satu tahun seperti satu bulan, satu pekan seperti satu hari, satu hari seperti satu jam, satu jam seperti lamanya membakar daun korma.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga di muka bumi tidak terdengar lagi ucapan “La Ilaha Illallah.”

Sedang menurut riwayat Muslim,
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga di muka bumi tidak terdengar lagi ucapan, “Allah, Allah.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam bersabda,
“Kiamat tidak akan dialami oleh siapapun yang mengucapkan “Allah, Allah.”
Ada dua pendapat dalam mengartikan sabda Rasulullah Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam di atas: “…sehingga di muka bumi tidak terdengar lagi ucapan Allah, Allah,”

Pertama: bahwa maksudnya tidak ada lagi orang yang mengingkari kemungkaran, dalam arti tidak mencegah temannya berbuat kemungkaran, sekalipun dia melihatnya. Makna ini beliau ungkapkan dengan: “Sehingga tidak ada lagi yang mengucapkan Allah, Allah,” sebagaimana diungkapkan dalam hadis sebelumnya riwayat Abdullah bin Amr.
“Maka tinggallah orang-orang bodoh yang ada di sana. Mereka tidak mengenal perkara ma’ruf dan tidak mengingkari perkara munkar.”

Kedua: bahwa maksudnya sehingga di muka bumi tidak ada lagi yang mengingat Allah dan tidak ada yang mengenal nama Nya, yaitu ketika zaman sudah sedemikian rusaknya, kekafiran, kefasikan dan maksiat merajalela di mana-mana, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang lain:
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga di muka bumi tidak terdengar lagi ucapan, “La Ilaha Illallah.”

/>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda di blog ini. :)

-- Admin Dourbest2day.blogspot.com --