Beberapa hari yang lalu aku sempat tersentak membaca berita tentang terorisme. Bukan cuma karena terorismenya yang menjelekkan nama baik Islam, tapi bahkan apa yang dilakukan Rasul Shallallah ‘alayhi wa Sallam yang mulia pun ikut terbawa, astaghfirullah…
Ini dia kutipan dari detik.com
“Bagi banyak warga, Saifudin dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Karena itu banyak warga di Candraloka yang terkejut bila Saifuddin disebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton.
Pesona Saifuddin membuat Dani Dwi Permana, remaja 18 tahun, kesengsem. Sampai akhirnya diketahui, Dani cukup dekat dengan Saifuddin. Sebagai misal, Dani mengikuti gaya Saifuddin yang mengenakan celana panjang ngatung.
Dani sendiri merupakan remaja yang datang dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya, Zulkifli, adalah satpam di Perumahan Telaga Kahuripan dengan gaji pas-pasan. Ketika ayahnya ditangkap aparat karena terlibat kasus pencurian, Dani makin dekat dengan Saifuddin.
Entah mulai kapan Dani mendapat doktrin-doktrin dari kelompok Noordin Moh Top? Tidak tahu. Banyak warga yang menganggap Dani yang sudah dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott itu, hanyalah korban.”
DANI MENGIKUTI GAYA SAIFUDDIN YANG MENGENAKAN CELANA PANJANG NGATUNG
“Bagian yang melebihi mata kaki yang tertutup pakaian, maka tempatnya di neraka.” [Hadits Riwayat Al-Bukahri dalam Shahihnya, kitab Al-Libas 5787]
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan dari dosa serta mereka akan mendapat adzab yang sangat pedih, yaitu pelaku Isbal (memakai celana panjang atau sarung di bawah mata kaki), pengungkit pemberian dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." [Hadits Riwayat Muslim dalam shahihnya].
“Allah tidak akan memandang kepada orang yang menyeret pakaiannya karena sombong” [Muttafaq ‘Alaih : Al-Bukhari dalam kitab Al-Libas 5783, Muslim dalam kitab Al-Libas 2085]
“Jauhilah Isbal olehmu, karena itu termasuk kesombongan." [Hadits Riwayat Abu Daud dan Turmudzi dengan sanad yang shahih]
Astaghfirullah…
Semoga Allah memberikan hidayah dan kesadaran pada penulis tersebut dan/atau orang-orang yang berfikir bahwa ikhwan yang memakai celana panjang ngatung adalah seseorang yang perlu dicurigai pemahamannya atau bahkan perlu dicurigai sebagai teroris. Ketahuilah, bahwa menggunakan celana panjang ngatung (di atas mata kaki) adalah mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah. Ketika kita menghina orang yang memakai celana panjang ngatung, atau menghina perbuatan Rasul lainnya, maka secara langsung atau tidak langsung orang tersebut telah menghina yang Rasulullah Shallallah ‘alayhi wa Sallam lakukan dan juga menghina Allah!. Na’udzubillah mindzalik.
Kenapa menghina Allah? karena semua perbuatan dan perkataan Rasulullah adalah wahyu. Wahyu itu sumbernya dari Allah. Sekali lagi, ketika kita menghina muslim yang mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah yang semua sumbernya adalah wahyu (salah satunya memakai celana panjang ngatung) berarti kita menghina wahyu yang wahyu itu bersumber dari Allah, sehingga langsung maupun tidak langsung, orang yang tersebut telah MENGHINA ALLAH. Na’udzubillah mindzalik. Semoga kita terhindar dari semua itu. Amin.
Bila gaya Saifuddin (yang disebut-sebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton) bercelana panjang ngatung. Maka yang salah bukanlah gaya dia yang mencoba menjalankan salah satu ajaran Rasulullah. Yang salah adalah pemahaman dia bahwa bom bunuh diri itu dibolehkan. Apakah ketika dia rajin shalat, kita akan bilang juga bahwa orang yang rajin shalat harus dicurigai?, ketika dia pandai berkhutbah, apa kita harus berhati-hati dan mencurigai mereka yang sering memberikan ceramah agama?.
Saudaraku, hukum Islam itu bukan mengikuti apa yang dilakukan pengikutnya. Hukum Islam itu mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apabila ada orang yang mengaku muslim dan dia berbuat salah, Maka bukan muslimnya (Al-Quran dan Sunnah-nya) yang salah, tapi orangnya itulah yang tidak benar menjalankan ajaran agamanya.
“Artinya : Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” [Ali lmran : 32]
“Artinya : Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepada Allah (AlQur ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” [An-Nisa :59].
“Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudahjelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan Ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan Ia ke dalam jahanam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”. [An-Nisa’: 115]
Al-Imam Malik berkata : “Sesungguhnya aku adalah manusia yang bisa benar dan keliru. Lihatlah pendapatku, setiap yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka ambillah, dan setiap yang tidak sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka tinggalkanlah” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami’ 2/32]
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Jika kalian menjumpai sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , ittiba’lah kepadanya, janganlah kalian menoleh kepada perkataan siapapun” [Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ 9/107 dengan sanad yang shahih]
Sekali lagi, yang salah bukanlah ajaran Rasulullah. Yang salah adalah pemahaman mereka yang melenceng dari apa yang diajarkan Rasulullah Shallallah ‘alayhi wa Sallam. Rasulullah tidak pernah menyuruh kita untuk membunuh manusia tanpa alasan meskipun mereka orang kafir. Terlebih mereka (orang-orang kafir itu) ada di dalam negeri kita dan sedang mengadakan suatu hubungan kerja atau perjanjian lain dengan kita. Maka yang Rasulullah ajarkan kepada kita adalah memberikan jaminan keamanan bagi mereka di negeri kita, bukan malah membunuh mereka.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka yang berpemahaman salah untuk bertaubat dan kembali kepada pemahaman Rasulullah yang benar. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua yang mengaku muslim tapi belum mengenal baik agama kita, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka yang belum muslim untuk mengenal islam dan menjadi muslim. Amin.
/>
Ini dia kutipan dari detik.com
“Bagi banyak warga, Saifudin dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Karena itu banyak warga di Candraloka yang terkejut bila Saifuddin disebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton.
Pesona Saifuddin membuat Dani Dwi Permana, remaja 18 tahun, kesengsem. Sampai akhirnya diketahui, Dani cukup dekat dengan Saifuddin. Sebagai misal, Dani mengikuti gaya Saifuddin yang mengenakan celana panjang ngatung.
Dani sendiri merupakan remaja yang datang dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya, Zulkifli, adalah satpam di Perumahan Telaga Kahuripan dengan gaji pas-pasan. Ketika ayahnya ditangkap aparat karena terlibat kasus pencurian, Dani makin dekat dengan Saifuddin.
Entah mulai kapan Dani mendapat doktrin-doktrin dari kelompok Noordin Moh Top? Tidak tahu. Banyak warga yang menganggap Dani yang sudah dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott itu, hanyalah korban.”
DANI MENGIKUTI GAYA SAIFUDDIN YANG MENGENAKAN CELANA PANJANG NGATUNG
“Bagian yang melebihi mata kaki yang tertutup pakaian, maka tempatnya di neraka.” [Hadits Riwayat Al-Bukahri dalam Shahihnya, kitab Al-Libas 5787]
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan dari dosa serta mereka akan mendapat adzab yang sangat pedih, yaitu pelaku Isbal (memakai celana panjang atau sarung di bawah mata kaki), pengungkit pemberian dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." [Hadits Riwayat Muslim dalam shahihnya].
“Allah tidak akan memandang kepada orang yang menyeret pakaiannya karena sombong” [Muttafaq ‘Alaih : Al-Bukhari dalam kitab Al-Libas 5783, Muslim dalam kitab Al-Libas 2085]
“Jauhilah Isbal olehmu, karena itu termasuk kesombongan." [Hadits Riwayat Abu Daud dan Turmudzi dengan sanad yang shahih]
Astaghfirullah…
Semoga Allah memberikan hidayah dan kesadaran pada penulis tersebut dan/atau orang-orang yang berfikir bahwa ikhwan yang memakai celana panjang ngatung adalah seseorang yang perlu dicurigai pemahamannya atau bahkan perlu dicurigai sebagai teroris. Ketahuilah, bahwa menggunakan celana panjang ngatung (di atas mata kaki) adalah mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah. Ketika kita menghina orang yang memakai celana panjang ngatung, atau menghina perbuatan Rasul lainnya, maka secara langsung atau tidak langsung orang tersebut telah menghina yang Rasulullah Shallallah ‘alayhi wa Sallam lakukan dan juga menghina Allah!. Na’udzubillah mindzalik.
Kenapa menghina Allah? karena semua perbuatan dan perkataan Rasulullah adalah wahyu. Wahyu itu sumbernya dari Allah. Sekali lagi, ketika kita menghina muslim yang mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah yang semua sumbernya adalah wahyu (salah satunya memakai celana panjang ngatung) berarti kita menghina wahyu yang wahyu itu bersumber dari Allah, sehingga langsung maupun tidak langsung, orang yang tersebut telah MENGHINA ALLAH. Na’udzubillah mindzalik. Semoga kita terhindar dari semua itu. Amin.
Bila gaya Saifuddin (yang disebut-sebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton) bercelana panjang ngatung. Maka yang salah bukanlah gaya dia yang mencoba menjalankan salah satu ajaran Rasulullah. Yang salah adalah pemahaman dia bahwa bom bunuh diri itu dibolehkan. Apakah ketika dia rajin shalat, kita akan bilang juga bahwa orang yang rajin shalat harus dicurigai?, ketika dia pandai berkhutbah, apa kita harus berhati-hati dan mencurigai mereka yang sering memberikan ceramah agama?.
Saudaraku, hukum Islam itu bukan mengikuti apa yang dilakukan pengikutnya. Hukum Islam itu mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apabila ada orang yang mengaku muslim dan dia berbuat salah, Maka bukan muslimnya (Al-Quran dan Sunnah-nya) yang salah, tapi orangnya itulah yang tidak benar menjalankan ajaran agamanya.
“Artinya : Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” [Ali lmran : 32]
“Artinya : Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepada Allah (AlQur ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” [An-Nisa :59].
“Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudahjelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan Ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan Ia ke dalam jahanam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”. [An-Nisa’: 115]
Al-Imam Malik berkata : “Sesungguhnya aku adalah manusia yang bisa benar dan keliru. Lihatlah pendapatku, setiap yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka ambillah, dan setiap yang tidak sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka tinggalkanlah” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami’ 2/32]
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Jika kalian menjumpai sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , ittiba’lah kepadanya, janganlah kalian menoleh kepada perkataan siapapun” [Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ 9/107 dengan sanad yang shahih]
Sekali lagi, yang salah bukanlah ajaran Rasulullah. Yang salah adalah pemahaman mereka yang melenceng dari apa yang diajarkan Rasulullah Shallallah ‘alayhi wa Sallam. Rasulullah tidak pernah menyuruh kita untuk membunuh manusia tanpa alasan meskipun mereka orang kafir. Terlebih mereka (orang-orang kafir itu) ada di dalam negeri kita dan sedang mengadakan suatu hubungan kerja atau perjanjian lain dengan kita. Maka yang Rasulullah ajarkan kepada kita adalah memberikan jaminan keamanan bagi mereka di negeri kita, bukan malah membunuh mereka.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka yang berpemahaman salah untuk bertaubat dan kembali kepada pemahaman Rasulullah yang benar. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua yang mengaku muslim tapi belum mengenal baik agama kita, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka yang belum muslim untuk mengenal islam dan menjadi muslim. Amin.
Alhamdulillah,,
BalasHapusSemoga semua org bisa mendapatkan pelajaran dari tulisan ini..
Semoga penulis mendapatkan balasan pahala yg sebanding..
Sy pribadi juga suka kesal dgn segenap pemberitaan media cetak,media elektronik sd televisi yg memberikan keterangan2 yg tidak mendasar terhadap pola pandang tentang islam yg konon menurut mereka tidak wajar..
Justru yg ada krn ketidaktahuan ttg ilmu dalam islam maka menganggap sesuatu yg jarang dilihat menjadi hal yg konon tidak lazim dlm islam..
Ada yg bercadar malah di hujat..