"Hari-hari berlalu tanpa makna bila kita tidak melakukan apa-apa"
Aku setuju banget dengan kalimat itu. Kita hidup di tahun yang sama, hari yang sama, jam yang sama dan detik yang sama juga. Tapi kenapa kita punya keberhasilan yang berbeda? kenapa ya???.
Sepanjang pengetahuanku tentang hidup, aku bisa ambil kesimpulan bahwa ternyata semua yang membedakan itu adalah sebuat kata "usaha". yah, usaha. oleh karnanya emang bener banget apa yang Allah bilang bahwa "Allah tidak akan merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha untuk merubahnya". Subhanallah.. Allah tuh emang maha penyayang pada "makhluknya". kenapa "makhluknya"? karna Allah menciptakan makhluk tuh ga cuma muslim doang, tapi ada yang menjadi nasrani, yahudi, keyakinan ga jelas, malah ada yang tidak berkeyakinan sama sekali. yah, semua muanya itu makhluk Allah. so, siapapun itu, mau Islam, mo kristen, mo hindu, budha, konghuchu dll dll semuanya... siapapun itu, kalau dia berusaha, insya Allah dia akan mendapatkan sesuai dengan yang diusahakan.
Kalo inget ada yang bilang " Mba, saya kan udah coba usaha dan berdoa, tapi kok masih tetep aja miskin ya?" hehehhe.. ada2 aja si Ibu ini. "Bu, setiap orang itu akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakan. kalo Ibu usaha banyak, kemungkinan besar akan mendapatkan banyak juga insya Allah.. tapi kalo Ibu cuma usaha sedikit ya... tar juga dapetnya ga jauh beda..". ups.. tadi nulis kata miskin yak..hmm jadi pengen ngomong tentang arti miskin hehehe. oke deh mo nulis apa kek sesuai judul pa ngga, toh ini blog2ku sendiri, tulisan2ku sendiri, pikiran2ku sendiri hehehehe. ok, go on.
hmmm miskin yak?? hehehe.. engga tuh. aku sebagai orang yang biasa aja, hidup pas2an dan seadanya, tapi aku tidak merasa kalau aku ni miskin. kenapa? karna aku berprinsip bahwa miskin kaya itu tidak dipatok dari besaran nominal uang. engga!! itu salah!! salah sekali. miskin itu merasa kurang, orang yang punya uang 100.000 dengan orang yang punya 1.000.000 mungkin kita akan bilang yang punya 1.000.000 lah orang yang kaya. dilihat dari nominal, ok, setuju. tapi tunggu dulu, kita tanya dulu apakah orang yang punya 1jt itu udah merasa cukup dengan yang dia punya apa belum? kalau dia ga ngrasa cukup alias kurang, dia bukan orang kaya. gitu juga dengan yang punya 100.000, kalau jawaban mereka sama... ya...ke22nya miskin. tapi kalo si 100.000 tuh dia ngerasa cukup dengan uang yang dia punya, dialah orang yang kaya. so, kaya itu tidak bergantung dari besaran uang, tapi rasa cukup tidaknya kita mempunyai uang itu. rasa cukup akan menimbulkan bisa rasa syukur. so, apabila kita merasa cukup dengan rezki yang ada, insya Allah kita akan mudah bersyukur, tapi kalo kita ga pernah merasa cukup, kita akan terus merasa kurang, kurang, dan kurang, dan yang ada adalah sikap pelit, tidak mau berbagi, dan selalu mencela pemberi rizki (nauzdubillah min zalik). padahal harta itu ya... (mengutip kata ustad zaenal abidin) harta itu kalo emang halal, maka dia pasti akan di hisab dari mana datangnya dan dikemanakan. tapi kalau harta kita didapat dari jalan haram, sudah pasti masuk nerakanya. serem juga ya... tapi kenapa orang2 pada berkeinginan menjadi orang yang banyak harta? toh pengadilan buat harta tuh berat banget. iya kalo didapet dari jalan halal? lha, kalo di dapet dari jalan haram????? (korupsi misalnya)maka dengan harta itu.... 1). kita di dunia diadilin (kalo ketauan)trus nama kita jadi tercemar 2).kita yang berbuat tapi yang nikmatin pasti orang lain mungkin anak cucu kita (kasian banget ya.. dibesarkan dari yang haram) 3). mereka yang seneng2 dengan harta itu, eehhhh di akhirat nanti yang berbuat yang pasti masuk nerakanya. so... enaknya di mana ya... padahal harta tuh cuma 3 (mengutip ustad zaenal juga) 1. yang kita makan dan akan menjadi kotoran 2. yang sedang dipakai dan suatu saat akan usang 3. yang kita sedekahkan dan akan menjadi amal kita. nah poin terahir inilah yang bisa kekal.
so, balik lagi ke usaha. apapun yang kita usahakan, itulah yang akan kita dapat dan kita pertanggungjawabkan. kalau kita udah berusaha semaksimal mungkin.. ya sudah, kita tinggal serahkan aja semuanya sama Allah. toh, Dia yang maha tau apa yang terbaik untuk dunia akhirat kita. kita di dunia ini hanya sementara, hanya seperti berteduh di bawah pohon pada saat melakukan perjalanan panjang. perjalanan kita masih panjang ke depan dan belum sampai akhir. kalau kita berhenti di bawah pohon itu trus kita membuat rumah di sana.. tentu orang2 akan berfikir kita gila... wong istirahat cuman bentar doang kok buat rumah.. aneh kah? begitu juga dunia. tapi tidak semua pemikiran itu bermuara pada tidak bolehnya kita punya banyak harta. tidak!.. itu sama sekali salah. kita disuruh untuk berusaha semaksimal mungkin mencari harta seakan-akan kita akan hidup selamanya. islam itu indah Subhanallah... islam itu berada di tengah-tengah (in the middle). islam tidak melarang muslim menjadi kaya dan islam juga tidak menyuruh muslim jadi miskin, tapi islam menyuruh kita hidup sederhana, di tengah2. Subhanallah...
/>
Aku setuju banget dengan kalimat itu. Kita hidup di tahun yang sama, hari yang sama, jam yang sama dan detik yang sama juga. Tapi kenapa kita punya keberhasilan yang berbeda? kenapa ya???.
Sepanjang pengetahuanku tentang hidup, aku bisa ambil kesimpulan bahwa ternyata semua yang membedakan itu adalah sebuat kata "usaha". yah, usaha. oleh karnanya emang bener banget apa yang Allah bilang bahwa "Allah tidak akan merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha untuk merubahnya". Subhanallah.. Allah tuh emang maha penyayang pada "makhluknya". kenapa "makhluknya"? karna Allah menciptakan makhluk tuh ga cuma muslim doang, tapi ada yang menjadi nasrani, yahudi, keyakinan ga jelas, malah ada yang tidak berkeyakinan sama sekali. yah, semua muanya itu makhluk Allah. so, siapapun itu, mau Islam, mo kristen, mo hindu, budha, konghuchu dll dll semuanya... siapapun itu, kalau dia berusaha, insya Allah dia akan mendapatkan sesuai dengan yang diusahakan.
Kalo inget ada yang bilang " Mba, saya kan udah coba usaha dan berdoa, tapi kok masih tetep aja miskin ya?" hehehhe.. ada2 aja si Ibu ini. "Bu, setiap orang itu akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakan. kalo Ibu usaha banyak, kemungkinan besar akan mendapatkan banyak juga insya Allah.. tapi kalo Ibu cuma usaha sedikit ya... tar juga dapetnya ga jauh beda..". ups.. tadi nulis kata miskin yak..hmm jadi pengen ngomong tentang arti miskin hehehe. oke deh mo nulis apa kek sesuai judul pa ngga, toh ini blog2ku sendiri, tulisan2ku sendiri, pikiran2ku sendiri hehehehe. ok, go on.
hmmm miskin yak?? hehehe.. engga tuh. aku sebagai orang yang biasa aja, hidup pas2an dan seadanya, tapi aku tidak merasa kalau aku ni miskin. kenapa? karna aku berprinsip bahwa miskin kaya itu tidak dipatok dari besaran nominal uang. engga!! itu salah!! salah sekali. miskin itu merasa kurang, orang yang punya uang 100.000 dengan orang yang punya 1.000.000 mungkin kita akan bilang yang punya 1.000.000 lah orang yang kaya. dilihat dari nominal, ok, setuju. tapi tunggu dulu, kita tanya dulu apakah orang yang punya 1jt itu udah merasa cukup dengan yang dia punya apa belum? kalau dia ga ngrasa cukup alias kurang, dia bukan orang kaya. gitu juga dengan yang punya 100.000, kalau jawaban mereka sama... ya...ke22nya miskin. tapi kalo si 100.000 tuh dia ngerasa cukup dengan uang yang dia punya, dialah orang yang kaya. so, kaya itu tidak bergantung dari besaran uang, tapi rasa cukup tidaknya kita mempunyai uang itu. rasa cukup akan menimbulkan bisa rasa syukur. so, apabila kita merasa cukup dengan rezki yang ada, insya Allah kita akan mudah bersyukur, tapi kalo kita ga pernah merasa cukup, kita akan terus merasa kurang, kurang, dan kurang, dan yang ada adalah sikap pelit, tidak mau berbagi, dan selalu mencela pemberi rizki (nauzdubillah min zalik). padahal harta itu ya... (mengutip kata ustad zaenal abidin) harta itu kalo emang halal, maka dia pasti akan di hisab dari mana datangnya dan dikemanakan. tapi kalau harta kita didapat dari jalan haram, sudah pasti masuk nerakanya. serem juga ya... tapi kenapa orang2 pada berkeinginan menjadi orang yang banyak harta? toh pengadilan buat harta tuh berat banget. iya kalo didapet dari jalan halal? lha, kalo di dapet dari jalan haram????? (korupsi misalnya)maka dengan harta itu.... 1). kita di dunia diadilin (kalo ketauan)trus nama kita jadi tercemar 2).kita yang berbuat tapi yang nikmatin pasti orang lain mungkin anak cucu kita (kasian banget ya.. dibesarkan dari yang haram) 3). mereka yang seneng2 dengan harta itu, eehhhh di akhirat nanti yang berbuat yang pasti masuk nerakanya. so... enaknya di mana ya... padahal harta tuh cuma 3 (mengutip ustad zaenal juga) 1. yang kita makan dan akan menjadi kotoran 2. yang sedang dipakai dan suatu saat akan usang 3. yang kita sedekahkan dan akan menjadi amal kita. nah poin terahir inilah yang bisa kekal.
so, balik lagi ke usaha. apapun yang kita usahakan, itulah yang akan kita dapat dan kita pertanggungjawabkan. kalau kita udah berusaha semaksimal mungkin.. ya sudah, kita tinggal serahkan aja semuanya sama Allah. toh, Dia yang maha tau apa yang terbaik untuk dunia akhirat kita. kita di dunia ini hanya sementara, hanya seperti berteduh di bawah pohon pada saat melakukan perjalanan panjang. perjalanan kita masih panjang ke depan dan belum sampai akhir. kalau kita berhenti di bawah pohon itu trus kita membuat rumah di sana.. tentu orang2 akan berfikir kita gila... wong istirahat cuman bentar doang kok buat rumah.. aneh kah? begitu juga dunia. tapi tidak semua pemikiran itu bermuara pada tidak bolehnya kita punya banyak harta. tidak!.. itu sama sekali salah. kita disuruh untuk berusaha semaksimal mungkin mencari harta seakan-akan kita akan hidup selamanya. islam itu indah Subhanallah... islam itu berada di tengah-tengah (in the middle). islam tidak melarang muslim menjadi kaya dan islam juga tidak menyuruh muslim jadi miskin, tapi islam menyuruh kita hidup sederhana, di tengah2. Subhanallah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda di blog ini. :)
-- Admin Dourbest2day.blogspot.com --