Subhanallah... hari ini aku baru saja menghadiri tabligh akbar yang dibawakan 2 ulama Madinah yaitu Syaikh Prof. DR. Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily, seorang Professor di jurusan Aqidah Fakultas Dakwah dan Ushuluddin dan Syaikh DR. Sulaiman bin Saliimullah Ar-Ruhaily,, seorang Asisten profesor di jurusan Usul Fiqih, Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah. Subhanallaahhh... ini yang ketiga kalinya aku menghadiri acara tabligh akbar syeikh yang datang dari luar negeri seperti Madinah, Yordania dan negara lain.
Minggu pagi biasanya aku isi dengan acara bersepeda ria di jalan sudirman. Tapi untuk yang ini aku tidak mau melewatkan kesempatan hadir ke majelis 2 syaikhs dari Madinah. Tabligh akbar ini bertempat di Jakarta Islamic Center.
Pagi-pagi nunggu bus 125 dari halte karet lama banget.. akhirnya setelah nanya bapak2 di pinggir jalan, kuputuskan untuk berangkat naik busway ke kota, nyambung mikrolet 15 atau 15A ke terminal Tanjung Priok trus dari terminal naik lagi mikrolet 06 warna merah turunlah di JIC (Jakarta Islamic Center).so, datang ke sana terlambat karena di luar perkiraan dan setelah tiba di JIC, krriiingg.. temen telpon katanya minta ditungguin masuknya barengan. dari pada nunggu lama perut keroncongan, akhirnya makan bubur dulu deh.. eh.. lagi memberi hak perut, si mba-mba yang ditunggu dateng. ya udah deh dia yang malah nungguin aku hehehe... walhasil kita berdua telat deh. tapi gak pa pa. wong cuma satu jam doang kok (wahaha... 1 jam ko sebentar, dassaarr Indonesian!).
Setelah kita berdua masuk, Subhanallaaahhh pwennuuuhhhh buanget bagian bawah, bukan cuma ikhwan (padahal bagian bawah itu khusus Ikhwan biasanya) akhirnya kita ke atas lantai 2. di sana juga Subhanallah.. penuhnya. Subhanallah.. Alhamdulillaahh.. hanya itu yang bisa kami ucapkan melihat antusias warga Jakarta dan sekitarnya untuk datang dan menemui syeikhs mereka. Subhanallaaahhh aku seneeeengggg gbanggggettt saat itu. sampai merinding aku melihat ke bawah, bagian ikhwan yang full semuanya penuh dengan manusia. karna aku lagi baca huru-hara hari kiamat.. aku jadi terbayang saat-saat manusia dikumpulkan di sana, di giring di sana.. dari mulai yang hidup pertama kali sampai penghabisan Subhanallahhh.. ga bisa dibayangkan bagaimana dahsyatnya.
Begitu dapet tempat, baru duduk, beberapa saat kemudian dibilang bahwa syeih yang pertama sudah selesai (kami langsung berpandangan sambil cengar cengir aneh hehe), dan sekarang giliran tanya jawab trus baru syeikh yang ke dua, Syeikh Ibrahim (kami tersenyum kembali.. Alhamdulillaahhh..). Maf, ga penting banget deh ngomongin alur cerita. yang terpenting isi dari yang kamu dapet tuh apaan!!...hahaha.. ya.. iyaaa... sorriiiii... ok ok.. yukzzz kita berbagi ilmu yukzz..... yyyuuuuuuuu......... (untung kaga di baca ustad, kalo iya.. malu dah muridnye kayak gene hehehe.. ).
ok, start. waktu kami duduk, lagi sesi tanya jawab dan ga tau apa yang di tanya, tapi ini jawabannya.
- Ilmu mantiq itu ada yang benar dan ada yang salah, tapi kebenaran yang paling haq adalah Al-Quran. so, lebih baik ya... mendalami Al-Quran dari pada memperdalam ilmu mantiq.
-Ilmu mantiq itu tidak bisa dipahami oleh orang-orang yang bodoh dan juga tidak diperlukan untuk orang-orang yang pintar (twing wing wing... maksude opo toh iki??? yo wis lah.. wong kayak gini kok yang dibilang hehe).
-Islam itu terpecah menjadi 73 golongan dan entah sampai kapan akan terpecah, tapi yang pasti akan senantiasa ada orang-orang yang kuat di atas hujjah meskipun dia dalam kurun pertentangan atau perpecahan itu.
udah, itu sesi tanya jawab yang aku kebagian. sekarang giliran materi yang dibawakan Syeihk Sulaiman Ar-Ruhaily yaitu tentang kematian nabi Muhammad Shallallah Alayhe Wasallam. (sedih banget yaaa... aku juga ampe nangis waktu ngikutinnya.. hukhukhuk... eeeeeehhhh ayoooo lanjutin lagiiii ..ok ..ok).
Cerita (cerita??? ini bukan cerita!!!.. tapi taklim!!). ok, taklim ini dimulai dengan diceritakannya waktu kelahiran Rasulullah Shallallah Alayhe Wasallam. Beliau dilahirkan di Mekkah sampai dengan usia 40 tahun beliau tinggal di sana. kemudian Allah angkat menjadi seorang Nabi, bermukin di mekkah selama 13 tahun dan pindah ke Madinah. singkat cerita pada tahun ke 7 Hijriyyah di kota Khaibar, Rasulullah dihadiahi daging kambing oleh orang-orang yahudi (eh, ternyata Rasulullah suka daging kambing lhooo terutama bagian paha… aku jadi lebih suka lagi deh dengan daging kambing setelah tau Rasulullah suka). Nah, ceritanya daging kambing hadiahan yahudi itu dikasih racun sama mereka. Ketika Rasulullah mengunyah dan belum menelannya, dapat kabarlah bahwa dalam daging itu terdapat racun, akhirnya Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk berhenti memakan daging itu. Tapi mungkin karna saking dahsyatnya racun yahudi itu, sampai Rasulullah masih merasakan sakitnya sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji wada’ dan Rasulullah mengatakan “ambillah dariku…(terusannya ga jelas apaan.. sori ya…) tapi intinya Rasulullah tuh sering banget ngasih isyarat kalau beliau itu hidupnya sudah tidak lama lagi di dunia. (bingung ga… ??? kalo bingung tar tanya ustad aja biar lebih jelas, pasti deh nanti ustad tanya kamu denger dari mana? Nah.. kalo di tanya gitu, bilang aja dari blog ini.. kan nanti ustadnya baca hahaha… boong ding, becanda, jangan!.. jangan!.. memalukan!!!...hehe).
Ketika Rasulullah akan meninggal, Rasulullah merasakan pusing yang sangat. Tapi Rasulullah selalu bertanya di mana giliranku besok, di mana giliranku besok? Subhanallahh.. mulai dari sini nih aku nangis tersedu-sedu. Bukan karna kelilipan atau kepedesan… (enak aja!!!... ) tapi karna tanggung jawab terhadap istri-istrinya itu… Subhanallaaahhh.. di saat detik detik terahir Rasulullah yang memang sangat sangat lemah, kepayahan, tapi beliau selalu bertanya, di mana giliranku besok (di rumah istri yang mana yang punya hak untuk digilir besok. Subhanallaaahhh)… begitulah sosok seorang suami yang Subhanallaah bertangung jawab terhadap istrinya, seperti yang kita ketahui bahwa apabila suami mempunyai beberapa istri, maka dia wajib untuk berbuat adil terhadap istri-istrinya termasuk dalam hal giliran (hak istri). Suami wajib untuk berbuat adil dalam hal-hal yang bersifat non hati (baca: bukan cinta), karena manusia TIDAK AKAN bisa berbuat adil dalam hal cinta, cinta itu anugerah dari Allah, pasti saja ada istri yang sangat dicintai dan juga sebaliknya ada istri yang tidak terlalu dia cintai. Begitu pun Rasulullah. Tapi bagaimanapun juga suami harus berbuat adil dalam nafkah, giliran, dan hal-hal yang dia bisa bagi (kecuali cinta) tetapi juga cinta itu tidak boleh menghalangi dia untuk berbuat tidak adil terhadap istri yang lainnya.. Nah.. yang bikin aku nangis tuh.. masya Allah ya Rabbee… di waktu-waktu payah seperti itu pun Rasulullah masih mengingat akan kewajibannya berbuat adil dalam giliran bersama istrinya. Begitu indahnya punya suami yang sangat bertanggung jawab. Ya Allah.. berikanlah salah satu yang seperti itu untukku ya Rabbee… ameen. Singkat cerita, ketika menjelang kematiannya, beliau meminta izin kepada istri-istri yang lainnya agar diperbolehkan untuk tinggal di rumah Aisyah, dan istri-istri Beliau pun mengizinkan.
Pada hari kamis, Rasulullah merasakan sakit yang luar biasa dan mengatakan “Ambilkan aku kitab, ambilkan aku kitab” para sahabat berselisih tentang kitab ini, kemudian Rasulullah mengatakan “biarkanlah aku bicara” ada 3 hal yang Rasulullah sampaikan:
1. Keluarkan orang-orang musyrik dari jazira Arab
2. Berikan hadiah kepada orang-orang yang datang
3. tidak menyebutkan wasiat yang ketiga (atau aku yang terlupa)
(di bagian ini nih ga jelas banget penjelasannya… makannya bingung kan?? Wong aku sendiri aja yang nulis bingung, apalagi yang baca!!.. ya udaaahhh kayak di atas lagi aja deh, tanyain ustad.. kasi alamat blog ini wahahaha… lol. dassarr ga sopan!!.).
Ketika Rasulullah dalam keadaan panas sekali (ketika itu Rasulullah bersandar di dada Aisyah, Subhanallaaahhh betapa gambaran seorang istri yang salehah dan setia terutama ketika suaminya sedang dalam keadaan sakit. Semoga Engkau jadikan aku seorang istri yang salehah ya Rabbeee.. ameen), Rasulullah meminta Aisyah untuk membawakan beliau air dingin untuk kompres menurunkan panas. Setelah itu Aisyah mengambilkan bak yang biasa dibuat Rasulullah untuk mandi di situ dan di dudukkanlah Rasulullah di sana, setelah selesai semuanya, Rasulullah meminta Aisyah untuk memapahnya menemui para sahabatnya. Kemudian Rasulullah mengatakan “Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah memberikan pilihan kepada hamba-Nya untuk memilih dunia atau memilih bertemu dengan Allah, dan hamba-Nya memilih bertemu dengan Allah.. (Subhanallaah.. saat ini aku tidak bisa berhenti menangis. Aku membayangkan seorang Rasulullah yang sedang sakit yang mengemban risalah yang begitu sangat besar, mempunyai sahabat-sahabat yang begitu sangat banyak, mengemban tugas yang begitu sangat mulia dan andaikata beliau memilih dunia pun itu akan sangat menambah amal ibadah beliau karena selama hidup beliau, semua fikiran dan apapun yang beliau punya adalah untuk jalan dakwah, akan begitu sangat besarnya pahala yang akan beliau dapat bila beliau memilih dunia, tapi Subhanalllaahhh Allah maha tau, Allah yang maha mulia, Allah lah yang maha mengetahui sejauh mana, selama apa manusia yang mengemban amanat yang begitu besar itu harus hidup, dan Subhanallah jugaa.. begitu tepatnya pilihan Rasulullah Sallallah Alayhe Wasallam untuk memilih kembali kepada Allah…. Memilih bertemu kekasihnya dibandingkan dengan dunia dan segala isinya, dan yang membuat aku lebih menangis lagi adalah panggilan Rasulullah kepada para sahabatnya dengan sebutan “Wahai Manusia”, sejujurnya aku tidak terlalu tau apakah panggilan ini sering Rasulullah gunakan atau tidak, yang aku tau, Rasulullah selalu menyebut nama orang yang dipanggilnya, misalnya memanggil Ali bin Abi Thalib dengan “wahai Ali”, atau nama sahabat yang lain “wahai Umar”, “wahai Fatimah”, “Wahai pamanku”, “wahai anak pamanku”… tapi di saat-saat detik-detik terakhir Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam… berkumpul di depan para sahabatnya dan memanggil mereka dengan sebutan “Wahai manusia”.. Masya Alllaaahhhh entah kenapa ada sesuatu yang aneh dengan sebuat “Wahai manusia” ini, tapi aku benar2 tidak bisa menjelaskan, semoga pembaca mengerti perbedaannya (ya Alllaaaahhhh aku tidak tahan untuk tidak menangissss… ya Rabbeeee.. ampunilah akuuuuu…).
Saat Rasulullah akan memimpin shalat isya, Rasulullah mengambil wudu kemudian pingsan sadar pingsan sadar beberapa kali dan ketika beliau tersadar, yang beliau tanyakan adalah “apakah kalian sudah shalat?” para sahabat menjawab “belum ya Rasulullah, kami masih menunggu Engkau” kemudian Rasulullah berwudhu dan berusaha akan menjadi imam shalat, tapi beliau pingsan lagi dan setelah tersadar, Rasulullah tanyakan lagi “apakah kalian sudah shalat?” para sahabat menjawab “belum ya Rasulullah, kami masih menunggu Engkau” insya Allah sampai 3 kali ini diulang kalau aku tidak salah mendengar. Subhanallaaaahhh aku menangis lagi mendengar ini. Begitu setianya para sahabat menunggu Rasulullah yang sedang pingsan untuk menjadi imam shalat, begitu pula Rasulullah begitu mementingkan shalat sampai-sampai saat beliau tersadar, yang pertama kali terucap selalu “apakah kalian telah shalat?” “apakah kalian telah shalat?” Subhaaannaaalllllaaahhh… ya Rabbbeeeee.. kemudian karena merasa tidak kuat untuk menjadi imam Shalat, Rasulullah meminta Abu Bakar untuk menjadi imam. Ketika Aisyah mendengar itu, beliau mengatakan “ kenapa Engkau memilih Abu Bakar (ayahku) untuk menjadi imam shalat ya Rasulullaahh sedangkan Engkau tahu bahwa ayahku adalah orang yang mudah sekali menangis ketika membaca Al-Quran?.” Rasulullah menjawab “Aku tidak akan salah untuk memilih siapa yang pantas menjadi imam shalat dan Abu Bakar adalah orang yang pantas untuk itu. (di sini masih panjang ceritanya.. tapi intinya akhirnya Abu baker yang mengimami shalat. Tadinya Abu baker gak mau, trus nyuruh Umar, trus Umar juga gak mau.. finally Abu Bakar juga trus ketika Rasulullah datang, beliau mundur supaya Rasulullah aja yang ngimami shalat tapi Rasulullah memberi isyarat untuk meneruskan menjadi imam shalat.
Di detik-detik terakhir beliau, beliau merasakan badannya yang panas, beliau menutupi kepalanya dengan selimut dan membuka selimut yang menutupi kepalanya itu seraya berkata “ Semoga Allah melaknat yahudi dan nashara yang menjadikan kuburan-kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid”, wasiat yang lain ketika detik-detik kematian Rasulullah adalah shalat, takutlah kalian kepada Allah atas budak-budak kalian (aku gak ngerti yang ini), bersiwak, karena pada saat itu Rasulullah melihat seorang sahabat yang senang sekali bersiwak yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar masuk ke kamar Rasulullah sambil membawa siwaknya, kemudian Aisyah melihat kepada Rasulullah sepertinya Rasulullah menginginkan untuk bersiwak sehingga menanyakan kepada Rasulullah apakah beliau mau bersiwak. Kemudian Rasulullah pun bersiwak.
Ketika Rasulullah bersandar di dada Aisyah.. beliau pingsan sampai 1 jam, ketika Rasulullah sadar, Rasulullah melihat ke atas dan mengatakan Allahumma Rafiqul a'la.. Allahumma Rafiqul a'la.. Allahumma Rafiqul a'la.. (ya Allah aku ingin bertemu dengan-Mu ya Allah..) ketika Rasulullah mengatakan itu, Aisyah mencium bau yang sangat wangi dari mulut Rasulullah. Subhanallah...
Karna waktu dah mau duhur, akhirnya pergi ambil wudu dan ternyata nguantrinya puanjaaangggg buangeeetttt…. So, materi yang ini (gak tau tentang apa) ketinggalan deh. Tapi sayup-sayup terdengar yaitu tentang tidak percayanya Abu Bakar akan meninggalnya Rasulullah ( bisa cerita ini karna dulu di kajian pernah dapet hehe..). jadi gini ceritanya… ketika Abu Bakar dikabarkan bahwa Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam wafat, Abu bakar gak percaya akhirnya dia marah-marah dan berkata “ Demi Allah.. barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad meninggal maka akan saya bunuh!!” (huhh serem banget ya Abu Bakar.. Subhanallah..saking cintanya sama Rasulullah)… nah singkat cerita.. Abu bakar pergi ke rumah Rasulullah, membuka kain yang menutupi wajah beliau dan mencium kening beliau. Setelah yakin bahwa Rasulullah telah meninggal, Abu bakar keluar dan melihat Umar mengatakan ketidak percayaan bahwa Rasulullah telah meninggal. kemudian Abu bakar menyadarkan Umar yaitu dengan mengatakan “ Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka beliau telah mati, tapi barangsiapa yang menyembah Allah, maka Dia tidak akan pernah mati” Dugggg… tersadarlah Umar bahwa apa yang dikatakan Abu Bakar adalah benar, kemudian setelah tersadar, Umar kemudian menangis dan diikuti tangisan sabahat yang lainnya.. "Demi Allah.. seakan-akan aku belum pernah mendengar ayat tersebut, aku baru sadar bahwa Rasulullah memang telah meninggal.. " kata Umar. Subhanallaaahhh…. Sedih banggggeeetttt..
Di detik-detik terakhir Rasulullah sering banget mengutuk mereka yang menjadikan kubur sebagai masjid. “Terlaknatlah mereka yang menjadikan kuburan-kuburan menjadi masjid”. Ini menandakan bahwa tidak diperbolehkannya mengagung-agungkan kuburan apalagi membuatnya menjadi tempat sesembahan (masjid) seperti yang dilakukan orang yahudi dan nasara. Sebenernya kalau kita berfikir, dari sini kita bisa ambil hukum bahwa kita harus, kudu manut apa kata Rasulullah. Kalo Rasulullah bilang jangan ya jangan. Kalau Rasulullah bilang sebaiknya lakukan yaaa lakukan. Naahhh untuk yang ini Rasulullah bilang jangan, malah melaknat pula.. so, jangan dikerjainn doongg…, nanti jadi terlaknat. Itu yang pertama, trus yang kedua, mengagung-agungkan kuburan atau orang yang telah meninggal atau menjadikannya sebagai masjid (tempat sesembahan) dan semacamnya itu adalah perbuatan orang-orang yahudi dan nashara. Aku tanya deh, sebenernya yang kita ikutin itu siapa hayooo?? Yang jadi teladan kita dan harus diikuti perbuatannya?? Rasulullah apa yahudi nashara?? “Rasulullah..!!!!”... naaahhh kalo Rasulullah jawabnya ya udah, jangan ikuti mereka doong… jangan ikuti perbuatan-perbuatan yahudi dan nasara yang mengagung-agungkan pemimpin-pemimpin dan orang-orang shaleh mereka dan menjadikan kuburan mereka sebagai tempat ibadah. Wong jawabannya Rasulullah yang dicontoh kok masih ajaaa majang-majang foto kyai-kyai di ruang tamu, foto kyiai di kamer, di kamer mandi (ups.. sori) kok majang foto kyai-kyai ga boleh? Kenapa? Ya iyyaa laahhh ngapain majang foto kyai, mendingan majang bunga kek biar keliatan seger tuh rumah, kalo majang foto kyai, udah rumahnya type 4L (Lo Lagi Lo Lagi) dengan penduduk rumah yang banyak, ditambah foto kyai dipajang kan bertambah tuh penduduk rumah sejumlah banyaknya gambar kyai. Sumpek kan? Pas ke dapur, ada kyia, ke kamer ada kyia, ke ruang tengah ada kyai, (udah, gak ada ruangan lagi wong Cuma 3 itu kok) kan privasi jadi berkurang… bener gak? Hehehe. Okeh, jadi gini… kan tadi baru aja dibilang kalo mengagung-agungkan orang-orang macem gituan tuh perbuatannya orang-orang yahudi dan nasara.. mo bukti? Coba aja liat tuh di mana-mana di negeri kafir pasti di dalemnya ada foto-foto orang-orang yang mereka agung-agungkan sebut Negara mana yang engga? Prancis.. wwooohhh buanyakk… Denmark.. ada…. Belanda.. liat aja sendiri…wong aku belum pernah ke sana kok wahaha.. (tapi kan banyak media cetak, electronic, internet.. wong udah jaman internet kok masih ketinggalan ajah.. memalukan! Haha.. kayak yang nulis ga ketinggalan aja), lajut yuuukkzzz yuuuuuk…. trus udah tau gini, sekarang masih aja baca Quran di kuburan, yasinan di sana? Weleh weleh weleh… (lha… baca Quran dan yasinan itu ibadah bukan? Ibadah toh???…lha, kalo ibadah, masa dilakukuin di kuburan!!!.. kalo mo baca Quran atau baca yasin ya… di masjid aja… atau di rumah deehhh jangan di kuburan..!!! dassar orang yang aneh masa baca Quran di kuburan. Jangan-jangan nanti dia shalat di kuburan pula wohohohohohoho… serrrreeeeeemmmm!!!!! Udah ah, mrinding nih, udah malem, serem hohohohoho.. tolooonnnggg ups.. sori kelewatan.
Terakhir, beberapa pelajaran yang dapat diambil dari wafatnya Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam yaitu:
1. Setiap mukmin harus mengambil pelajaran dari kematian Rasulullah, dan membuat kita mengingat kematian yang setiap saat bisa menjemput sehingga kita bersiap-siap untuk itu. Dari sini bisa kita ambil pelajaran bahwa tidak ada satu makhluk pun yang kekal. Lha, wong Rasul aja mati kok, apalagi mak Erot Lho lho lho..maksudnya apa toh ini?
2. Mengingatkan manusia agar memperhatikan tauhid dari sisi amal dan dakwah sampai akhir hayat.
3. Rasulullah saat menjelang kematiannya merasakan sakitnya sakaratul maut. Rasulullah merasakan itu, itu bukti bahwa Rasulullah adalah manusia biasa yang merasakan sakaratul maut.
4. Rasulullah adalah manusia biasa, so tidak patut untuk di sembah karena bila kita menyembah Rasulullah, beliau telah mati tapi apabila kita menyembah Allah, Allah tidak akan pernah mati
5. Dilarangnya menjadikan kuburan sebagai masjid, melakukan aktifitas ibadah di kuburan seperti shalat, membaca Al-Quran, dll. Trus gimana dong kalo udah terjadi ada kuburan yang diatasnya dibangun masjid? Itu ada 2 solusi. Yang intinya adalah mana dulu keberadaan antara kuburan dan masjid. Apabila masjid telebih dahulu baru kuburan, maka wajib untuk membongkar kuburan itu dan menempatkannya di kuburan yang ain. Tapi apabila kuburan terlebih dahulu baru masjid, maka seharusnya membiarkan kuburan itu dan memindahkan masjid ke tempat lain. Akan tetapi teknis dari ini semua harus diserahkan kepada yang berhak (pemerintah setempat, walaupun kita tau itu salah, tapi kita diajarkan untuk membenahinya dengan cara beradab seperti yang diajarkan Rasulullah. So, laporkan kepada pemerintah setempat dan beri pengertian atau pemahaman bahwa hal semacam itu haram. Kalau pemerintah setempat ga mau juga ya.., urusan dia sama Allah.. wong tugas kita hanya mengingatkan dan menyampaikan yang haq kok weeeew.
6. dll.. dll.. (Dan Lupa Lagi hehehe…)
Eh, iya, ngomongin masalah kuburan, tadi dijelasin juga kalo ga boleh kuburan di dalem masjid kenapa kuburan Rasulullah sendiri ada di dalem masjid? Ok, ini penjelasannya beginii.. denger baek2 ya…
Pada saat Rasulullah meninggal, beliau ada di rumah Aisyah dan setiap Nabi itu akan di kuburkan di mana tempat dia meninggal. Karna meninggal di rumah Aisyah yang keberadaannya di luar masjid, so Rasulullah dimakamkan di rumah Aisyah juga dong? Ya kan? Yaaaaa… nah… singkat cerita terjadilah perluasan masjid di masa Ustman tapi tidak memasukkan kubur nabi ke masjid, tapi pada masa khalifah bani Ummayyah terjadi perluasan masjid di segala sisi sehingga masjid samping kuburan Rasulullah itu diperluas dari segala penjuru yang mengakibatkan kuburan Rasulullah yang berada di rumah Aisyah itu masuk menjadi daerah masjid. Saudaraku, Hujjah/dalil, bukanlah diambil dari apa yang terjadi, hujjah bukanlah diambil dari apa yang seseorang lakukan, tapi hujjah diambil dari apa yang Allah perintahkan dan Rasulullah perintahkan, ucapkan, dan kerjakan.
Naahhh berdasarkan penjelasan di atas kalo ada kuburan duluan baru masjid, apa coba yang harus dibongkar lagi? Ya masjid kan? Yeee… sooo.. sebenernya bukan kuburan Rasulullah berada di dalam masjid, tetapi masjidnya aja yang genit pengen memasukkan kuburan Rasulullah masuk ke dalamnya. Genit??? Ya engga kalleeee masa masjid genit!!! Ada2 aja, dassar aneh. Udah ah, ngantuk, udah jam 12.20 AM. Besok kerja pula…Wow…
udeh yeee Assalamu'alaykuuummmm (tumben ngasi salam hehe).
/>
Minggu pagi biasanya aku isi dengan acara bersepeda ria di jalan sudirman. Tapi untuk yang ini aku tidak mau melewatkan kesempatan hadir ke majelis 2 syaikhs dari Madinah. Tabligh akbar ini bertempat di Jakarta Islamic Center.
Pagi-pagi nunggu bus 125 dari halte karet lama banget.. akhirnya setelah nanya bapak2 di pinggir jalan, kuputuskan untuk berangkat naik busway ke kota, nyambung mikrolet 15 atau 15A ke terminal Tanjung Priok trus dari terminal naik lagi mikrolet 06 warna merah turunlah di JIC (Jakarta Islamic Center).so, datang ke sana terlambat karena di luar perkiraan dan setelah tiba di JIC, krriiingg.. temen telpon katanya minta ditungguin masuknya barengan. dari pada nunggu lama perut keroncongan, akhirnya makan bubur dulu deh.. eh.. lagi memberi hak perut, si mba-mba yang ditunggu dateng. ya udah deh dia yang malah nungguin aku hehehe... walhasil kita berdua telat deh. tapi gak pa pa. wong cuma satu jam doang kok (wahaha... 1 jam ko sebentar, dassaarr Indonesian!).
Setelah kita berdua masuk, Subhanallaaahhh pwennuuuhhhh buanget bagian bawah, bukan cuma ikhwan (padahal bagian bawah itu khusus Ikhwan biasanya) akhirnya kita ke atas lantai 2. di sana juga Subhanallah.. penuhnya. Subhanallah.. Alhamdulillaahh.. hanya itu yang bisa kami ucapkan melihat antusias warga Jakarta dan sekitarnya untuk datang dan menemui syeikhs mereka. Subhanallaaahhh aku seneeeengggg gbanggggettt saat itu. sampai merinding aku melihat ke bawah, bagian ikhwan yang full semuanya penuh dengan manusia. karna aku lagi baca huru-hara hari kiamat.. aku jadi terbayang saat-saat manusia dikumpulkan di sana, di giring di sana.. dari mulai yang hidup pertama kali sampai penghabisan Subhanallahhh.. ga bisa dibayangkan bagaimana dahsyatnya.
Begitu dapet tempat, baru duduk, beberapa saat kemudian dibilang bahwa syeih yang pertama sudah selesai (kami langsung berpandangan sambil cengar cengir aneh hehe), dan sekarang giliran tanya jawab trus baru syeikh yang ke dua, Syeikh Ibrahim (kami tersenyum kembali.. Alhamdulillaahhh..). Maf, ga penting banget deh ngomongin alur cerita. yang terpenting isi dari yang kamu dapet tuh apaan!!...hahaha.. ya.. iyaaa... sorriiiii... ok ok.. yukzzz kita berbagi ilmu yukzz..... yyyuuuuuuuu......... (untung kaga di baca ustad, kalo iya.. malu dah muridnye kayak gene hehehe.. ).
ok, start. waktu kami duduk, lagi sesi tanya jawab dan ga tau apa yang di tanya, tapi ini jawabannya.
- Ilmu mantiq itu ada yang benar dan ada yang salah, tapi kebenaran yang paling haq adalah Al-Quran. so, lebih baik ya... mendalami Al-Quran dari pada memperdalam ilmu mantiq.
-Ilmu mantiq itu tidak bisa dipahami oleh orang-orang yang bodoh dan juga tidak diperlukan untuk orang-orang yang pintar (twing wing wing... maksude opo toh iki??? yo wis lah.. wong kayak gini kok yang dibilang hehe).
-Islam itu terpecah menjadi 73 golongan dan entah sampai kapan akan terpecah, tapi yang pasti akan senantiasa ada orang-orang yang kuat di atas hujjah meskipun dia dalam kurun pertentangan atau perpecahan itu.
udah, itu sesi tanya jawab yang aku kebagian. sekarang giliran materi yang dibawakan Syeihk Sulaiman Ar-Ruhaily yaitu tentang kematian nabi Muhammad Shallallah Alayhe Wasallam. (sedih banget yaaa... aku juga ampe nangis waktu ngikutinnya.. hukhukhuk... eeeeeehhhh ayoooo lanjutin lagiiii ..ok ..ok).
Cerita (cerita??? ini bukan cerita!!!.. tapi taklim!!). ok, taklim ini dimulai dengan diceritakannya waktu kelahiran Rasulullah Shallallah Alayhe Wasallam. Beliau dilahirkan di Mekkah sampai dengan usia 40 tahun beliau tinggal di sana. kemudian Allah angkat menjadi seorang Nabi, bermukin di mekkah selama 13 tahun dan pindah ke Madinah. singkat cerita pada tahun ke 7 Hijriyyah di kota Khaibar, Rasulullah dihadiahi daging kambing oleh orang-orang yahudi (eh, ternyata Rasulullah suka daging kambing lhooo terutama bagian paha… aku jadi lebih suka lagi deh dengan daging kambing setelah tau Rasulullah suka). Nah, ceritanya daging kambing hadiahan yahudi itu dikasih racun sama mereka. Ketika Rasulullah mengunyah dan belum menelannya, dapat kabarlah bahwa dalam daging itu terdapat racun, akhirnya Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk berhenti memakan daging itu. Tapi mungkin karna saking dahsyatnya racun yahudi itu, sampai Rasulullah masih merasakan sakitnya sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji wada’ dan Rasulullah mengatakan “ambillah dariku…(terusannya ga jelas apaan.. sori ya…) tapi intinya Rasulullah tuh sering banget ngasih isyarat kalau beliau itu hidupnya sudah tidak lama lagi di dunia. (bingung ga… ??? kalo bingung tar tanya ustad aja biar lebih jelas, pasti deh nanti ustad tanya kamu denger dari mana? Nah.. kalo di tanya gitu, bilang aja dari blog ini.. kan nanti ustadnya baca hahaha… boong ding, becanda, jangan!.. jangan!.. memalukan!!!...hehe).
Ketika Rasulullah akan meninggal, Rasulullah merasakan pusing yang sangat. Tapi Rasulullah selalu bertanya di mana giliranku besok, di mana giliranku besok? Subhanallahh.. mulai dari sini nih aku nangis tersedu-sedu. Bukan karna kelilipan atau kepedesan… (enak aja!!!... ) tapi karna tanggung jawab terhadap istri-istrinya itu… Subhanallaaahhh.. di saat detik detik terahir Rasulullah yang memang sangat sangat lemah, kepayahan, tapi beliau selalu bertanya, di mana giliranku besok (di rumah istri yang mana yang punya hak untuk digilir besok. Subhanallaaahhh)… begitulah sosok seorang suami yang Subhanallaah bertangung jawab terhadap istrinya, seperti yang kita ketahui bahwa apabila suami mempunyai beberapa istri, maka dia wajib untuk berbuat adil terhadap istri-istrinya termasuk dalam hal giliran (hak istri). Suami wajib untuk berbuat adil dalam hal-hal yang bersifat non hati (baca: bukan cinta), karena manusia TIDAK AKAN bisa berbuat adil dalam hal cinta, cinta itu anugerah dari Allah, pasti saja ada istri yang sangat dicintai dan juga sebaliknya ada istri yang tidak terlalu dia cintai. Begitu pun Rasulullah. Tapi bagaimanapun juga suami harus berbuat adil dalam nafkah, giliran, dan hal-hal yang dia bisa bagi (kecuali cinta) tetapi juga cinta itu tidak boleh menghalangi dia untuk berbuat tidak adil terhadap istri yang lainnya.. Nah.. yang bikin aku nangis tuh.. masya Allah ya Rabbee… di waktu-waktu payah seperti itu pun Rasulullah masih mengingat akan kewajibannya berbuat adil dalam giliran bersama istrinya. Begitu indahnya punya suami yang sangat bertanggung jawab. Ya Allah.. berikanlah salah satu yang seperti itu untukku ya Rabbee… ameen. Singkat cerita, ketika menjelang kematiannya, beliau meminta izin kepada istri-istri yang lainnya agar diperbolehkan untuk tinggal di rumah Aisyah, dan istri-istri Beliau pun mengizinkan.
Pada hari kamis, Rasulullah merasakan sakit yang luar biasa dan mengatakan “Ambilkan aku kitab, ambilkan aku kitab” para sahabat berselisih tentang kitab ini, kemudian Rasulullah mengatakan “biarkanlah aku bicara” ada 3 hal yang Rasulullah sampaikan:
1. Keluarkan orang-orang musyrik dari jazira Arab
2. Berikan hadiah kepada orang-orang yang datang
3. tidak menyebutkan wasiat yang ketiga (atau aku yang terlupa)
(di bagian ini nih ga jelas banget penjelasannya… makannya bingung kan?? Wong aku sendiri aja yang nulis bingung, apalagi yang baca!!.. ya udaaahhh kayak di atas lagi aja deh, tanyain ustad.. kasi alamat blog ini wahahaha… lol. dassarr ga sopan!!.).
Ketika Rasulullah dalam keadaan panas sekali (ketika itu Rasulullah bersandar di dada Aisyah, Subhanallaaahhh betapa gambaran seorang istri yang salehah dan setia terutama ketika suaminya sedang dalam keadaan sakit. Semoga Engkau jadikan aku seorang istri yang salehah ya Rabbeee.. ameen), Rasulullah meminta Aisyah untuk membawakan beliau air dingin untuk kompres menurunkan panas. Setelah itu Aisyah mengambilkan bak yang biasa dibuat Rasulullah untuk mandi di situ dan di dudukkanlah Rasulullah di sana, setelah selesai semuanya, Rasulullah meminta Aisyah untuk memapahnya menemui para sahabatnya. Kemudian Rasulullah mengatakan “Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah memberikan pilihan kepada hamba-Nya untuk memilih dunia atau memilih bertemu dengan Allah, dan hamba-Nya memilih bertemu dengan Allah.. (Subhanallaah.. saat ini aku tidak bisa berhenti menangis. Aku membayangkan seorang Rasulullah yang sedang sakit yang mengemban risalah yang begitu sangat besar, mempunyai sahabat-sahabat yang begitu sangat banyak, mengemban tugas yang begitu sangat mulia dan andaikata beliau memilih dunia pun itu akan sangat menambah amal ibadah beliau karena selama hidup beliau, semua fikiran dan apapun yang beliau punya adalah untuk jalan dakwah, akan begitu sangat besarnya pahala yang akan beliau dapat bila beliau memilih dunia, tapi Subhanalllaahhh Allah maha tau, Allah yang maha mulia, Allah lah yang maha mengetahui sejauh mana, selama apa manusia yang mengemban amanat yang begitu besar itu harus hidup, dan Subhanallah jugaa.. begitu tepatnya pilihan Rasulullah Sallallah Alayhe Wasallam untuk memilih kembali kepada Allah…. Memilih bertemu kekasihnya dibandingkan dengan dunia dan segala isinya, dan yang membuat aku lebih menangis lagi adalah panggilan Rasulullah kepada para sahabatnya dengan sebutan “Wahai Manusia”, sejujurnya aku tidak terlalu tau apakah panggilan ini sering Rasulullah gunakan atau tidak, yang aku tau, Rasulullah selalu menyebut nama orang yang dipanggilnya, misalnya memanggil Ali bin Abi Thalib dengan “wahai Ali”, atau nama sahabat yang lain “wahai Umar”, “wahai Fatimah”, “Wahai pamanku”, “wahai anak pamanku”… tapi di saat-saat detik-detik terakhir Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam… berkumpul di depan para sahabatnya dan memanggil mereka dengan sebutan “Wahai manusia”.. Masya Alllaaahhhh entah kenapa ada sesuatu yang aneh dengan sebuat “Wahai manusia” ini, tapi aku benar2 tidak bisa menjelaskan, semoga pembaca mengerti perbedaannya (ya Alllaaaahhhh aku tidak tahan untuk tidak menangissss… ya Rabbeeee.. ampunilah akuuuuu…).
Saat Rasulullah akan memimpin shalat isya, Rasulullah mengambil wudu kemudian pingsan sadar pingsan sadar beberapa kali dan ketika beliau tersadar, yang beliau tanyakan adalah “apakah kalian sudah shalat?” para sahabat menjawab “belum ya Rasulullah, kami masih menunggu Engkau” kemudian Rasulullah berwudhu dan berusaha akan menjadi imam shalat, tapi beliau pingsan lagi dan setelah tersadar, Rasulullah tanyakan lagi “apakah kalian sudah shalat?” para sahabat menjawab “belum ya Rasulullah, kami masih menunggu Engkau” insya Allah sampai 3 kali ini diulang kalau aku tidak salah mendengar. Subhanallaaaahhh aku menangis lagi mendengar ini. Begitu setianya para sahabat menunggu Rasulullah yang sedang pingsan untuk menjadi imam shalat, begitu pula Rasulullah begitu mementingkan shalat sampai-sampai saat beliau tersadar, yang pertama kali terucap selalu “apakah kalian telah shalat?” “apakah kalian telah shalat?” Subhaaannaaalllllaaahhh… ya Rabbbeeeee.. kemudian karena merasa tidak kuat untuk menjadi imam Shalat, Rasulullah meminta Abu Bakar untuk menjadi imam. Ketika Aisyah mendengar itu, beliau mengatakan “ kenapa Engkau memilih Abu Bakar (ayahku) untuk menjadi imam shalat ya Rasulullaahh sedangkan Engkau tahu bahwa ayahku adalah orang yang mudah sekali menangis ketika membaca Al-Quran?.” Rasulullah menjawab “Aku tidak akan salah untuk memilih siapa yang pantas menjadi imam shalat dan Abu Bakar adalah orang yang pantas untuk itu. (di sini masih panjang ceritanya.. tapi intinya akhirnya Abu baker yang mengimami shalat. Tadinya Abu baker gak mau, trus nyuruh Umar, trus Umar juga gak mau.. finally Abu Bakar juga trus ketika Rasulullah datang, beliau mundur supaya Rasulullah aja yang ngimami shalat tapi Rasulullah memberi isyarat untuk meneruskan menjadi imam shalat.
Di detik-detik terakhir beliau, beliau merasakan badannya yang panas, beliau menutupi kepalanya dengan selimut dan membuka selimut yang menutupi kepalanya itu seraya berkata “ Semoga Allah melaknat yahudi dan nashara yang menjadikan kuburan-kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid”, wasiat yang lain ketika detik-detik kematian Rasulullah adalah shalat, takutlah kalian kepada Allah atas budak-budak kalian (aku gak ngerti yang ini), bersiwak, karena pada saat itu Rasulullah melihat seorang sahabat yang senang sekali bersiwak yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar masuk ke kamar Rasulullah sambil membawa siwaknya, kemudian Aisyah melihat kepada Rasulullah sepertinya Rasulullah menginginkan untuk bersiwak sehingga menanyakan kepada Rasulullah apakah beliau mau bersiwak. Kemudian Rasulullah pun bersiwak.
Ketika Rasulullah bersandar di dada Aisyah.. beliau pingsan sampai 1 jam, ketika Rasulullah sadar, Rasulullah melihat ke atas dan mengatakan Allahumma Rafiqul a'la.. Allahumma Rafiqul a'la.. Allahumma Rafiqul a'la.. (ya Allah aku ingin bertemu dengan-Mu ya Allah..) ketika Rasulullah mengatakan itu, Aisyah mencium bau yang sangat wangi dari mulut Rasulullah. Subhanallah...
Karna waktu dah mau duhur, akhirnya pergi ambil wudu dan ternyata nguantrinya puanjaaangggg buangeeetttt…. So, materi yang ini (gak tau tentang apa) ketinggalan deh. Tapi sayup-sayup terdengar yaitu tentang tidak percayanya Abu Bakar akan meninggalnya Rasulullah ( bisa cerita ini karna dulu di kajian pernah dapet hehe..). jadi gini ceritanya… ketika Abu Bakar dikabarkan bahwa Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam wafat, Abu bakar gak percaya akhirnya dia marah-marah dan berkata “ Demi Allah.. barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad meninggal maka akan saya bunuh!!” (huhh serem banget ya Abu Bakar.. Subhanallah..saking cintanya sama Rasulullah)… nah singkat cerita.. Abu bakar pergi ke rumah Rasulullah, membuka kain yang menutupi wajah beliau dan mencium kening beliau. Setelah yakin bahwa Rasulullah telah meninggal, Abu bakar keluar dan melihat Umar mengatakan ketidak percayaan bahwa Rasulullah telah meninggal. kemudian Abu bakar menyadarkan Umar yaitu dengan mengatakan “ Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka beliau telah mati, tapi barangsiapa yang menyembah Allah, maka Dia tidak akan pernah mati” Dugggg… tersadarlah Umar bahwa apa yang dikatakan Abu Bakar adalah benar, kemudian setelah tersadar, Umar kemudian menangis dan diikuti tangisan sabahat yang lainnya.. "Demi Allah.. seakan-akan aku belum pernah mendengar ayat tersebut, aku baru sadar bahwa Rasulullah memang telah meninggal.. " kata Umar. Subhanallaaahhh…. Sedih banggggeeetttt..
Di detik-detik terakhir Rasulullah sering banget mengutuk mereka yang menjadikan kubur sebagai masjid. “Terlaknatlah mereka yang menjadikan kuburan-kuburan menjadi masjid”. Ini menandakan bahwa tidak diperbolehkannya mengagung-agungkan kuburan apalagi membuatnya menjadi tempat sesembahan (masjid) seperti yang dilakukan orang yahudi dan nasara. Sebenernya kalau kita berfikir, dari sini kita bisa ambil hukum bahwa kita harus, kudu manut apa kata Rasulullah. Kalo Rasulullah bilang jangan ya jangan. Kalau Rasulullah bilang sebaiknya lakukan yaaa lakukan. Naahhh untuk yang ini Rasulullah bilang jangan, malah melaknat pula.. so, jangan dikerjainn doongg…, nanti jadi terlaknat. Itu yang pertama, trus yang kedua, mengagung-agungkan kuburan atau orang yang telah meninggal atau menjadikannya sebagai masjid (tempat sesembahan) dan semacamnya itu adalah perbuatan orang-orang yahudi dan nashara. Aku tanya deh, sebenernya yang kita ikutin itu siapa hayooo?? Yang jadi teladan kita dan harus diikuti perbuatannya?? Rasulullah apa yahudi nashara?? “Rasulullah..!!!!”... naaahhh kalo Rasulullah jawabnya ya udah, jangan ikuti mereka doong… jangan ikuti perbuatan-perbuatan yahudi dan nasara yang mengagung-agungkan pemimpin-pemimpin dan orang-orang shaleh mereka dan menjadikan kuburan mereka sebagai tempat ibadah. Wong jawabannya Rasulullah yang dicontoh kok masih ajaaa majang-majang foto kyai-kyai di ruang tamu, foto kyiai di kamer, di kamer mandi (ups.. sori) kok majang foto kyai-kyai ga boleh? Kenapa? Ya iyyaa laahhh ngapain majang foto kyai, mendingan majang bunga kek biar keliatan seger tuh rumah, kalo majang foto kyai, udah rumahnya type 4L (Lo Lagi Lo Lagi) dengan penduduk rumah yang banyak, ditambah foto kyai dipajang kan bertambah tuh penduduk rumah sejumlah banyaknya gambar kyai. Sumpek kan? Pas ke dapur, ada kyia, ke kamer ada kyia, ke ruang tengah ada kyai, (udah, gak ada ruangan lagi wong Cuma 3 itu kok) kan privasi jadi berkurang… bener gak? Hehehe. Okeh, jadi gini… kan tadi baru aja dibilang kalo mengagung-agungkan orang-orang macem gituan tuh perbuatannya orang-orang yahudi dan nasara.. mo bukti? Coba aja liat tuh di mana-mana di negeri kafir pasti di dalemnya ada foto-foto orang-orang yang mereka agung-agungkan sebut Negara mana yang engga? Prancis.. wwooohhh buanyakk… Denmark.. ada…. Belanda.. liat aja sendiri…wong aku belum pernah ke sana kok wahaha.. (tapi kan banyak media cetak, electronic, internet.. wong udah jaman internet kok masih ketinggalan ajah.. memalukan! Haha.. kayak yang nulis ga ketinggalan aja), lajut yuuukkzzz yuuuuuk…. trus udah tau gini, sekarang masih aja baca Quran di kuburan, yasinan di sana? Weleh weleh weleh… (lha… baca Quran dan yasinan itu ibadah bukan? Ibadah toh???…lha, kalo ibadah, masa dilakukuin di kuburan!!!.. kalo mo baca Quran atau baca yasin ya… di masjid aja… atau di rumah deehhh jangan di kuburan..!!! dassar orang yang aneh masa baca Quran di kuburan. Jangan-jangan nanti dia shalat di kuburan pula wohohohohohoho… serrrreeeeeemmmm!!!!! Udah ah, mrinding nih, udah malem, serem hohohohoho.. tolooonnnggg ups.. sori kelewatan.
Terakhir, beberapa pelajaran yang dapat diambil dari wafatnya Rasulullah Sallallah ‘Alayhe Wasallam yaitu:
1. Setiap mukmin harus mengambil pelajaran dari kematian Rasulullah, dan membuat kita mengingat kematian yang setiap saat bisa menjemput sehingga kita bersiap-siap untuk itu. Dari sini bisa kita ambil pelajaran bahwa tidak ada satu makhluk pun yang kekal. Lha, wong Rasul aja mati kok, apalagi mak Erot Lho lho lho..maksudnya apa toh ini?
2. Mengingatkan manusia agar memperhatikan tauhid dari sisi amal dan dakwah sampai akhir hayat.
3. Rasulullah saat menjelang kematiannya merasakan sakitnya sakaratul maut. Rasulullah merasakan itu, itu bukti bahwa Rasulullah adalah manusia biasa yang merasakan sakaratul maut.
4. Rasulullah adalah manusia biasa, so tidak patut untuk di sembah karena bila kita menyembah Rasulullah, beliau telah mati tapi apabila kita menyembah Allah, Allah tidak akan pernah mati
5. Dilarangnya menjadikan kuburan sebagai masjid, melakukan aktifitas ibadah di kuburan seperti shalat, membaca Al-Quran, dll. Trus gimana dong kalo udah terjadi ada kuburan yang diatasnya dibangun masjid? Itu ada 2 solusi. Yang intinya adalah mana dulu keberadaan antara kuburan dan masjid. Apabila masjid telebih dahulu baru kuburan, maka wajib untuk membongkar kuburan itu dan menempatkannya di kuburan yang ain. Tapi apabila kuburan terlebih dahulu baru masjid, maka seharusnya membiarkan kuburan itu dan memindahkan masjid ke tempat lain. Akan tetapi teknis dari ini semua harus diserahkan kepada yang berhak (pemerintah setempat, walaupun kita tau itu salah, tapi kita diajarkan untuk membenahinya dengan cara beradab seperti yang diajarkan Rasulullah. So, laporkan kepada pemerintah setempat dan beri pengertian atau pemahaman bahwa hal semacam itu haram. Kalau pemerintah setempat ga mau juga ya.., urusan dia sama Allah.. wong tugas kita hanya mengingatkan dan menyampaikan yang haq kok weeeew.
6. dll.. dll.. (Dan Lupa Lagi hehehe…)
Eh, iya, ngomongin masalah kuburan, tadi dijelasin juga kalo ga boleh kuburan di dalem masjid kenapa kuburan Rasulullah sendiri ada di dalem masjid? Ok, ini penjelasannya beginii.. denger baek2 ya…
Pada saat Rasulullah meninggal, beliau ada di rumah Aisyah dan setiap Nabi itu akan di kuburkan di mana tempat dia meninggal. Karna meninggal di rumah Aisyah yang keberadaannya di luar masjid, so Rasulullah dimakamkan di rumah Aisyah juga dong? Ya kan? Yaaaaa… nah… singkat cerita terjadilah perluasan masjid di masa Ustman tapi tidak memasukkan kubur nabi ke masjid, tapi pada masa khalifah bani Ummayyah terjadi perluasan masjid di segala sisi sehingga masjid samping kuburan Rasulullah itu diperluas dari segala penjuru yang mengakibatkan kuburan Rasulullah yang berada di rumah Aisyah itu masuk menjadi daerah masjid. Saudaraku, Hujjah/dalil, bukanlah diambil dari apa yang terjadi, hujjah bukanlah diambil dari apa yang seseorang lakukan, tapi hujjah diambil dari apa yang Allah perintahkan dan Rasulullah perintahkan, ucapkan, dan kerjakan.
Naahhh berdasarkan penjelasan di atas kalo ada kuburan duluan baru masjid, apa coba yang harus dibongkar lagi? Ya masjid kan? Yeee… sooo.. sebenernya bukan kuburan Rasulullah berada di dalam masjid, tetapi masjidnya aja yang genit pengen memasukkan kuburan Rasulullah masuk ke dalamnya. Genit??? Ya engga kalleeee masa masjid genit!!! Ada2 aja, dassar aneh. Udah ah, ngantuk, udah jam 12.20 AM. Besok kerja pula…Wow…
udeh yeee Assalamu'alaykuuummmm (tumben ngasi salam hehe).
Ass. lam kenal..
BalasHapusane syahid. bagus tu pengajiannya. pake B. arab pa Indon. kasi tau ya kalo nanti ada pengajian ustadnya dari timur tengah. pengen ngedenger orang arab asli ngomong..thanks.
Salam merdeka..!
Alaykumsalam warahmatullah
BalasHapusMakasih ya Syahid.. salam kenal juga. hehehe.. ampe kaget, kirain selama ini aku doang yang buka tutup buka tutup blog ku. btw, ko kamu bisa nyasar ke sini, gimana caranya?
eh, sori Syahid, pertanyaannya belom dijawab. pake bahasa arab lah ya... masa pake bahasa arab dong haha.. lol. ya, mereka berdua pake bahasa arab kok, trus ustad dari kita yang nerjemahin. kasi tau? ok insya Allah ya... tapi sering2 buka radio rodja aja, biasanya di info-in di sana online jadi bisa denger langsung dari rumah. okay?.
BalasHapusBAHAYA BG ORG YG TDK MAU MEMULIAKAN NABI MUHAMMAD SAW
BalasHapussifat penentangan dan penuduhan dan kebencian atas orang orang yg mengagungkan ulama, adalah sifat warisan Iblis, sebagaimana Iblis adalah ahlussujud, beribu tahun ia tak menyekutukan Allah swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, padahal jika Iblis disuruh sujud pada Allah maka ia pasti taat pada Allah swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg mulia, ia tak mau sujud pada makhluk, ia tak merasa sama dengan Adam as bahkan lebih mulia, ia tak mau memandang bahwa Adam as ini walau dicipta dari tanah namun ia dimuliakan Allah swt,
dan Adam as dimuliakan Allah dengan ilmu yg melebihi Iblis dan para malaikat, sebagaimana firman Nya swt : Dan Allah mengajari Adam akan nama nama (nama nama ciptaan Nya swt) kesemuanya, lalu Allah menunjukkan itu semua kepada para malaikat dan berkata : Kabarkan pada Ku nama nama ini semua?, mereka (malaikat) menjawab : Maha suci engkau, kami tak memiliki ilmu kecuali yg Kau ajarkan, sungguh Engkau Maha Mengetahui dan Maha Menghakimi, maka Allah swt berkata pada Adam (as) : Wahai Adam, kabarkan pada mereka (para malaikat) tentang nama nama itu…dst (QS Al Baqarah 30-33).
Demikianlah sifat Iblis, dan sifat ini terwariskan dan tertitiskan pada wahabi, mereka menentang memuliakan Rasul saw dan ulama, padahal para sahabat sangat mengagungkan Rasul saw, mereka berebutan air bekas wudhu Rasulullah saw dan mengusapkannya kewajah dan tangannya (Shahih Bukhari), mereka juga berebutan Rambut Rasulullah saw (Shahih Bukhari) dan banyak lagi tentang pengagungan para sahabat pada Nabi saw (mengenai belasan riwayat shahih akan ini silahkan rujuk artikel kami yg berjudul : TABARRUK yg dapat dilihat di kolom artikel di web ini).
Iblis tak diam, ia terus mencari orang orang yg akan dititisi sifat sifatnya sebagaimana ketika datang seseorang dari Najd yg tidak sopan pada nabi saw dan ketika Nabi saw membagi bagi kepada sebagian dari mereka maka orang itu berkata : "bertakwalah pada Allah wahai Muhammad!", (maksudnya adalah : kau harus adil dalam pembagian ini!), maka Rasul saw menjawab dg marah : "siapa yg taat pada Allah kalau aku bermaksiat pada Allah..?!", lalu orang itu hampir dibunuh, lalu Rasul saw melarangnya, dan Rasul saw berkata : "akan keluar dari keturunan orang ini orang orang yg membaca Alqur'an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh dari agama bagaikan panah menjauh dari busurnya, mereka memusuhi orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum 'Aad". (Shahih Bukhari)
Inilah yg diwanti wanti oleh Rasul saw, sifat iblis yg tak menghormati para nabi, muncul pada orang Najdi itu, yg kemudian Rasul saw berkata dari keturunan orang itu akan muncul wahabi ini, mereka memerangi orang muslim, dan mereka tak memerangi orang yg menyembah berhala,
Orang wahabi terus memerangi orang muslim, yg sholat, puasa, zakat, haji dll, mereka dianggap musyrik hanya karena memajang foto orang shalih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya, atau berziarah kubur yg itu jelas jelas sunnah, namun dikatakan Musyrik,
Sepanjang adanya foto orang shalih di ummat ini yg memajangnya adakah yg menganggapnya tuhan?, lalu ada apa dengan penuduhan musyrik ini?,
Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula pada ka'bah, bukankah kabah itu batu?, kenapa sujud padanya?,
Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluk?, dalam peristiwa ini menurut versi pemikiran wahabi, maka yg tauhidnya suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yg tak mau sujud pada makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyrik, karena sujud pada makhluk.
Rasul saw bersabda : "Aku tak takut kemusyrikan menimpa kalian, yg kutakutkan adalah keluasan dunia yg menimpa kalian (sebagaimana Saudi Arabia dan Negara wahabi lainnya) (Shahih Bukhari).
Jelaslah sudah bahwa Rasul saw telah menjawab seluruh fitnah mereka, bahwa Rasul saw tak merisaukan syirik akan menimpa ummatnya, hanya Iblis saja yg tak rela muslimin memuliakan ulama, Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan siapapun selain Allah swt,
namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.
Mengenai membangun diatas kuburnya tempat ibadah Berkata Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar : “Berkata Imam Al Baidhawiy : ketika orang yahudi dan nasrani bersujud pada kubur para nabi mereka dan berkiblat dan menghadap pada kubur mereka dan menyembahnya dan mereka membuat patung patungnya, maka Rasul saw melaknat mereka, dan melarang muslimin berbuat itu, tapi kalau menjadikan masjid di dekat kuburan orang shalih dengan niat bertabarruk dengan kedekatan pada mereka tanpa penyembahan dg merubah kiblat kepadanya maka tidak termasuk pada ucapan yg dimaksud hadits itu”(Fathul Bari Al Masyhur Juz 1 hal 525)
Lalu mengapa para Imam membiarkan Qubbah Rasulullah saw yg semegah itu?, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam Bukhari, Imam Ahmad bin Hanbal, dan ratusan para Huffadh dan Muhaddits lainnya membiarkan kuburan kuburan dan kubah kubah menonjol, apakah mereka tak mengerti ilmu?
Tentunya jawabannya bahwa yg dilarang adalah jika untuk penyembahan maka hancurkanlah, jika untuk tabarruk maka hal itu boleh boleh saja.
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052).
mereka tak mau memuliakan Rasul saw, duianggapnya Rasul saw sama saja dg mereka, bisa salah, mesti ditegur, dan tak beradab pada Rasul saw, padahal Allah swt telah berfirman : "wahai orang orang yg beriman, jangan kalian mengeraskan suara dihadapan Nabi saw sebagaimana kalian saling mengeraskan suara satu sama lain, akan jatuh (terhapus) pahala kalian tanpa kalian sadari"(Qs Alhujurat 2).
jangankan menyalahkan, bahkan mengeraskan suarapun sampai sedemikian kerasnya ancaman Allah swt.