Kalau ada yang sering memperhatikan harga emas, pasti sekarang sedang melihat harga emas yang turun beberapa minggu ini setelah kenaikan yang sangat drastis beberapa waktu lalu yang sampai mencapai Rp 400.000an lebih per gramnya atau diatas $1200-an per ounce Subhaanallah. . Saya bukanlah ahli per-emas-an, tapi berdasarkan yang saya baca, ternyata penyebab turunnya emas itu karena banyaknya aksi jual yang dilatarbelakangi harga emas yang terus menerus naik tanpa henti. Jadi ketika harga emas itu terus menerus naik, mereka menjual menjual dan menjual emasnya sehingga mau tidak mau harga emas menjadi turun dan turun. Inilah yang dinamakan aksi ambil untung (profit taking).
Dengan banyaknya aksi profit taking yang notabene bisa menjatuhkan harga emas, bisa diartikan bahwa banyak sekali kuantitas profit taker dibandingkan dengan mereka yang benar-benar membeli emas untuk investasi jangka panjang. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? apakah kita harus menjual emas kita juga atau tetap menyimpannya?
Semua jawabannya bergantung kita, apakah kita termasuk golongan profit taker (orang yang ambil untung) atau kita benar-benar seorang investor sejati yang menunggu panen di masa yang akan datang. Mungkin akan muncul pertanyaan lain, kapan masa panen itu tiba?. Pertanyaan itu juga pernah ada di benakku dan aku mencoba mencari jawabnya. Ternyata masa panen emas itu tidak bisa disamakan satu orang dengan orang yang lain. Kenapa? karena masa panen emas berarti menjual emas dengan mendapatkan keuntungan, menjual emas dengan keuntungan berarti memerlukan waktu yang tepat untuk kapan mengakhiri investasi emas kita, dan kapan kita harus mengakhiri investasi emas kita supaya kita mendapatkan keuntungan? semua itu bergantung pada kapan kita bener-bener butuh rupiah sehingga emas kita kita cairkan ke dalam rupiah (dijual) dan untuk menjual emas dengan mendapatkan keuntungan yang besar diperlukan waktu yang lama untuk menyimpannya. Jadi kesimpulannya? Jangan menjual emas kalo kita tidak bener-bener butuh rupiah. Karena kalau kita menjualnya sekarang, belum tentu kita akan bisa membelinya lagi di masa yang akan datang karena emas itu kecenderungannya akan terus naik naik dan naik asal kita keep aja at least satu tahun atau lebih lama akan lebih baik. Allah a'lam.
Dengan banyaknya aksi profit taking yang notabene bisa menjatuhkan harga emas, bisa diartikan bahwa banyak sekali kuantitas profit taker dibandingkan dengan mereka yang benar-benar membeli emas untuk investasi jangka panjang. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? apakah kita harus menjual emas kita juga atau tetap menyimpannya?
Semua jawabannya bergantung kita, apakah kita termasuk golongan profit taker (orang yang ambil untung) atau kita benar-benar seorang investor sejati yang menunggu panen di masa yang akan datang. Mungkin akan muncul pertanyaan lain, kapan masa panen itu tiba?. Pertanyaan itu juga pernah ada di benakku dan aku mencoba mencari jawabnya. Ternyata masa panen emas itu tidak bisa disamakan satu orang dengan orang yang lain. Kenapa? karena masa panen emas berarti menjual emas dengan mendapatkan keuntungan, menjual emas dengan keuntungan berarti memerlukan waktu yang tepat untuk kapan mengakhiri investasi emas kita, dan kapan kita harus mengakhiri investasi emas kita supaya kita mendapatkan keuntungan? semua itu bergantung pada kapan kita bener-bener butuh rupiah sehingga emas kita kita cairkan ke dalam rupiah (dijual) dan untuk menjual emas dengan mendapatkan keuntungan yang besar diperlukan waktu yang lama untuk menyimpannya. Jadi kesimpulannya? Jangan menjual emas kalo kita tidak bener-bener butuh rupiah. Karena kalau kita menjualnya sekarang, belum tentu kita akan bisa membelinya lagi di masa yang akan datang karena emas itu kecenderungannya akan terus naik naik dan naik asal kita keep aja at least satu tahun atau lebih lama akan lebih baik. Allah a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar Anda di blog ini. :)
-- Admin Dourbest2day.blogspot.com --