Mengenai
berita yang lalu lalang di semua media baik televisi, internet, sosmed dll tenang
keburukan calon ini dan calon itu yang entah benar atau tidaknya, aku hanya
bisa mengatakan Allaah ta’aala a’lam. Hanya Allaah dan mereka lah yang tahu
kebenarannya. Karena berita
bisa dimanipulasi, bisa dibuat sesuai permintaan mereka yang berkepentingan. Bisa
dibayar asal deal terutama oleh mereka yang mementingkan dunia dan tidak
percaya akan adanya hari pembalasan nanti. Jadi sekali lagi Allaahu ta’aala a’lam.
Tetapi yang aku yakini bahwa politik itu kejam, mereka akan menggunakan segala
macam cara demi pencapaian tujuannya. Apapun berita yang tersebar baik itu
menjelekkan Jokowi atau Prabowo, semua itu urusan mereka dengan Allaah.
Sedangkan urusanku sekarang adalah bagaimana menggunakan hakku memilih pemimpin
yang terbaik di antara 2 calon yg ada. Pemimpin yang paling sedikit mudharatnya
karna semua pasti punya kekurangan. Tapi dengan berpedoman pada memilih
pemimpin berdasarkan program yang akan mereka jalankan untuk kemajuan Islam, maka
aku akan bisa lebih mudah menjawab pertanyaan Allaah di akhirat nanti bahwa aku
memilih salah 1 dari mereka karna agamaku, karna Allaah, bukan karena termakan
berita ini dan itu dan bukan karena terlalu fanatik pada pribadi salah satu
calon yang entah kebenarannya pun aku tidak tahu.
Sehingga di
akhirat nanti akan lebih mudah bagiku untuk menjawab pertanyaan Allaah bahwa
aku tidak memilih calon pemimpin yang ditopang oleh mereka yang menghalalkan
nikah mut'ah alias zina seperti para penganut syiah la'natullaah, aku tidak
memilih pemimpin yang disokong oleh orang-orang yang menghalalkan lesbian dan
gay yang perbuatan itu sangat sangat dimurkai Allaah, aku juga tidak memilih
pemimpin yang didukung oleh mereka yang berjuang mempertahankan tempat-tempat
kemaksiatan, pun aku tidak memilih pemimpin yang disupport oleh mereka yang tidak
suka aturan Islam dimasukkan dalam suatu peraturan negara, dan pertimbangan
lainnya. Itu saja pemikiranku sebagai orang awam. Simple.
Tetapi semua
kembali kepada diri kita masing-masing. Karena apapun perbuatan kita, siapapun
yang kita pilih dengan apapun alasannya, semuanya akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allaah di hari pembalasan nanti. Berfikir simple juga
bahwa Capres yang mati-matian kita bela sekarang ini, Capres yang kita pilih
pun tidak akan dapat menolong kita di akhirat kelak.
Semoga
Allaah berikan Indonesia kita yang tercinta ini seorang pemimpin yang terbaik
terutama yang bermanfaat untuk kemajuan ummat, kemajuan Indonesia tercinta dan
semoga kita bisa memanfaatkan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Amin...
assalamu'alaikum warah matullahi wa barakatuh
BalasHapusmbak maft yang shalihah, saya hanya mengingatkan untuk tidak terbawa arus dan tercebur dalam fitnah demokrasi, mengenai alasan mbak yg bilang kalau memilih salah satu calon karena mudharatnya lebih kecil, saya hanya bisa bilang, kita ini hanya manusia awam mbak, perkara mana yg lebih kecil atau besar mudharatnya adalah perkara ghaib yang hanya Alloh Subhanu wa Ta'ala saja yang Maha Mengetahui.. saya hanya ini menyampaikan kajian Ustadz Yazid sebagai berikut, semoga mbak maft berkenan
Wa'alaykumsalaam warahmatullaah wabarakaatuh Ukhti...
BalasHapusJazaakillaah khair atas nasihatnya wa baarakAllaahu fiik. Na'am setuju sekali Ukhti seharusnyalah kita tidak disibukkan oleh fitnah demokrasi namun seharusnya disibukkan dengan menuntut ilmu.
Semoga Allaah selalu memberikan keberkahan hidup dan kehidupanmu, amin. :)